Dalam mengkombinasikan warna yang menarik, desain akan lebih efektif memikat perhatian audiens. Baik untuk kebutuhan logo atau desain poster, kombinasi warna harus terlihat harmonis. Kombinasi warna dari skema warna dapat digunakan, tetapi harus memastikan kombinasi tidak terlihat buruk.
Seringkali ada beberapa kesalahan yang dilakukan ketika mengkombinasikan skema warna. Warna tidak boleh langsung dikombinasikan tetapi harus memperhatikan hal-hal lainnya. Pastikan kombinasi warna dapat menciptakan desain yang harmonis dan memiliki keseimbangan visual.
SKEMA WARNA
Skema warna adalah cara mengkombinasikan warna dalam roda warna yang harmonis dan terlihat menarik. Kombinasi warna yang diciptakan dari skema warna bisa digunakan untuk warna berbagai jenis desain. Ada beberapa jenis skema warna seperti:
- Monokrom
- Analog
- Triadik
- Tetradik
- Komplementer
- Split Komplementer
Palet warna dari skema warna tersebut mengambil warna dari roda warna dengan berbagai cara:
- Warna komplementer diambil dari dua warna yang berlawanan dalam roda warna seperti merah dan hijau.
- Analog mengambil warna yang berdekatan dalam roda warna seperti merah, oranye dan kuning.
- Monokrom hanya mengambil satu warna kemudian divariasikan kecerahannya agar menciptakan kombinasi warna yang harmonis.
Penggunaan warna dalam skema warna akan memudahkan audiens menciptakan palet yang menarik dan harmonis. Tetapi jika tidak bijak, kombinasi warna tersebut bisa terlihat buruk dan menciptakan visual yang tidak profesional.
KOMBINASI SKEMA WARNA YANG SALAH
Skema warna seperti komplementer, analog atau triadik, tidak boleh langsung digunakan dengan asal. Warna dari skema harus diatur saturasi, value dan intensitas cahayanya agar lebih harmonis. Perhatikan jika skema warna langsung dikombinasikan berikut akan menciptakan kombinasi yang buruk dan kurang menarik.
Warna Komplementer Hijau dan Merah yang Buruk
![](https://jasalogo.id/wp-content/uploads/2025/02/Kombinasi-warna-komplementer.jpg)
Perhatikan bagaimana kombinasi warna tersebut bisa terlihat buruk padahal sudah sesuai dengan aturan skema warna. Kedua warna cukup kontras sehingga ketika digabungkan terlihat buruk. Kombinasi warna merah dan hijau tersebut bisa membuat sakit mata, karena memilih warna asal-asalan.
Kombinasi warna komplementer yang berlawanan dalam roda warna, bisa terlihat paling buruk. Untuk itu harus diatur saturasi dan kecerahannya, agar kedua warna yang saling berlawanan lebih harmonis.
Baca juga: Rekomendasi Palet Warna untuk Desain Tahun 2025
Warna Analog Oranye Tua, Oranye dan Kuning
![Contoh Buruk Kombinasi Skema Warna dalam Desain](https://jasalogo.id/wp-content/uploads/2025/02/Kombinasi-warna-analog.jpg)
Kombinasi warna analog yang berdekatan dalam roda warna saja bisa terlihat buruk dan menciptakan desain yang sulit dibaca. Kombinasi warna tersebut mengambil warna hangat uang berdekatan dan masih mirip tetapi bisa terlihat buruk.
Hal ini bisa terjadi ketika warna analog yang terlalu mirip dan tidak diatur kecerahannya, sehingga kontras kurang jelas. Ketika menggunakan warna analog yang mirip pun, perlu untuk menciptakan kontras agar memudahkan keterbacaan.
Warna Triadik yang Buruk
![Contoh Buruk Kombinasi Skema Warna dalam Desain](https://jasalogo.id/wp-content/uploads/2025/02/Kombinasi-warna-triadik.jpg)
Skema warna triadik mengkombinasikan tiga warna yang diambil dari bentuk segitiga yang sejajar. Kombinasi warna tersebut juga merupakan kombinasi warna kontras sehingga bisa menciptakan visual yang buruk.
Kombinasi tersebut memiliki warna ungu, kuning dan hijau yang terlihat buruk. Warna kurang harmonis karena perbedaan warna yang cukup kontras. Palet warna triadik harus diatur juga kecerahan dan saturasi agar tiga warna yang berlawanan tersebut tampil harmonis.
Baca juga: 5 Style Palet Warna Desain yang Trendy
TIPS MENGGUNAKAN SKEMA WARNA DENGAN BENAR
Kombinasi warna dari menggunakan skema warna bisa tampil kurang harmonis karena hanya mengambil warna dari hubungan antar warna dasar saja. Sementara itu untuk menciptakan visual yang harmonis, warna tersebut perlu diatur kecerahannya. Untuk menciptakan kombinasi skema warna yang harmonis, perlu memperhatikan beberapa hal seperti:
Atur Saturasi dan Kepekatan
Salah satu cara penting agar tidak menggunakan skema warna yang salah dan terlihat buruk, dengan mengatur saturasi warnanya. Agar warna yang kontras harmonis, atur saturasinya, biasanya satu warna akan memiliki variasi saturasi yang gelap dan satunya lebih terang agar harmonis. Penting mengatur saturasi agar kombinasi warna harmonis dan menarik.
Biasanya jika menggunakan kombinasi warna komplementer, warna akan dibuat lebih pekat agar harmonis. Saturasi yang rendah akan menciptakan visual warna yang pucat dan bisa harmonis jika dikombinasikan dengan warna cerah. Termasuk juga untuk warna analog yang mirip perlu membedakan saturasi agar menciptakan visual harmonis.
Atur Value dan Intensitas Cahaya
![](https://jasalogo.id/wp-content/uploads/2025/02/Saturasi-dan-value.jpg)
Jika rendah atau tinggi saturasi akan menciptakan warna tua atau warna yang lebih muda dan lembut, maka value berbeda. Tinggi rendahnya value akan membedakan tingkat kegelapan warna. Bisa dibilang mengatur value berarti menambahkan warna gelap seperti hitam atau abu-abu dengan ketebalan berbeda.
Suatu warna dengan value rendah akan memiliki aksen warna keabuan atau warna gelap. Sementara itu jika value tinggi, warna akan terlihat lebih mencolok dan bisa menarik perhatian. Atur intensitas cahaya pada warna sehingga menciptakan variasi kecerahan warna yang bervariasi dan membuat kombinasi skema warna yang buruk terlihat lebih seimbang.
Baca juga: Kombinasi Warna Analog yang Harmonis dalam Desain Grafis
Atur Keseimbangan Warna
Kombinasi warna dalam roda warna saja bisa kurang efektif untuk menciptakan keseimbangan visual. Untuk itu perlu mengatur warna agar bisa memiliki keseimbangan visual. Ketika mengkombinasikan warna yang kontras dan terlalu berbeda, tambahkan warna netral untuk menciptakan keseimbangan visual.
Warna netral seperti hitam dan putih seringkali digunakan untuk menciptakan kombinasi warna yang lebih harmonis. Kombinasi skema warna seperti warna komplementer bisa terlihat buruk. Untuk itu perlu menambahkan warna yang bisa menciptakan keseimbangan visual, agar desain tampil lebih profesional.
Atur Proporsi Warna yang Digunakan
Dalam desain grafis, kombinasi skema warna bisa terlihat buruk tidak hanya karena saturasi dan kecerahannya. Tetapi juga karena tidak mengatur proporsi penggunaan warna yang seimbang. Proporsi warna yang baik harus memiliki warna utama, warna aksen dan warna base, setidaknya ada tiga hal tersebut.
Warna dominan bisa digunakan sekitar 60%, warna base 30% dan warna aksen 10%, aturan 6:3:1 akan menciptakan visual yang lebih seimbang. Proporsi warna juga disesuaikan dengan jumlah warna yang digunakan agar tetap seimbang. Bisa saja warna digunakan dengan proporsi yang sama, tetapi warnanya tidak boleh terlalu kontras agar harmonis.
KESIMPULAN
Desain grafis biasanya akan mengkombinasikan palet warna yang seimbang setidaknya terdapat warna utama, warna base dan warna aksen. Palet warna juga bisa diciptakan dari kombinasi skema warna. Namun perlu diperhatikan agar mengatur palet dari skema warna agar tidak menciptakan visual yang buruk. Kombinasi skema warna bisa buruk jika tidak mengatur saturasi, value dan kecerahan warnanya.
Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.