Gaya desain logo dapat pula memiliki kesan feminim dan maskulin yang disesuaikan kebutuhan. Logo maskulin biasanya memiliki target pasar laki-laki, sementara logo feminim untuk target pasar perempuan. Logo maskulin dan feminin memiliki perbedaan gaya desain pada penggunaan style font, warna dan bentuk simbolnya.
Pemilihan gaya ini tidak bisa sembarangan melainkan disesuaikan sehingga tampil relevan. Penggunaan style logo maskulin dan feminim biasanya digunakan sesuai target pasar utama dan jenis produk jasa yang ditawarkan. Penting untuk paham perbedaan style tipografi, warna dan simbol yang sesuai dengan karakter feminim atau maskulin.
PERBEDAAN STYLE LOGO MASKULIN DAN FEMINIM
Secara umum perbedaan style logo maskulin dan feminin akan tampak jelas pada gaya elemen yang dipilih. Umumnya akan dibedakan dalam beberapa hal seperti:
- Tipografi
- Warna
- Simbol
- Nuansa
Setiap elemen tersebut pada logo maskulin dan feminin akan memiliki bentuk, gaya, dan kesan berbeda. Umumnya logo maskulin akan dipilih yang sesuai dengan citra laki-laki, sementara logo feminim disesuaikan dengan citra perempuan.
TIPOGRAFI
Gaya huruf pada kedua logo akan memiliki perbedaan yang kontras terutama pada ketebalan dan style hurufnya.
Maskulin:
Seringkali logo maskulin akan memiliki gaya huruf lebih tebal dibandingkan dengan logo feminim. Hal ini bertujuan untuk menciptakan gaya tipografi yang tajam dan tegas sesuai dengan citra laki-laki maskulin. Penggunaan jenis font tebal pada sans serif dan serif klasik akan relevan menciptakan kesan tegas dan tajam.
Tidak hanya memiliki font tebal tetapi juga memiliki garis huruf yang lurus dan bersih. Penggunaan huruf kapital juga digunakan pada desain logo brand yang maskulin. Sementara beberapa logo juga menggunakan gaya huruf dengan jarak rapat seperti pada font condensed. Contohnya logo maskulin seperti Harley Davidson.
Feminim:
Perbedaan logo feminim dan maskulin juga terdapat pada perbedaan ketebalan gaya hurufnya. Logo feminim tampil memiliki gaya huruf yang ringan, elegan dan mengalir. Biasanya sering menggunakan style huruf lebih tipis seperti reguler atau thin font.
Font script tipis, font cursive dan serif tipis yang tajam banyak digunakan untuk menciptakan logo feminim. Gaya tipografinya juga kerap menggunakan font yang memiliki banyak lekukan dan garis yang lembut. Terkadang juga menggunakan gaya huruf kecil semua agar tetap ringan. Contohnya logo feminim seperti Dior dan Barbie.
Baca juga: 5 Logo Kombinasi Oranye dan Hitam yang Kontras
WARNA
Warna yang digunakan dalam logo maskulin dan feminim juga berperan penting dalam memastikan logo tetap relevan. Perbedaan paling menonjol terlihat pada penggunaan warna gelap dan warna cerah.
Maskulin
Brand yang maskulin tentunya akan lebih cocok menggunakan warna yang gelap agar berkesan kuat dan tegas. Contohnya sering ditemui menggunakan warna hitam, abu, navy, merah maroon dan hijau army. Warna tersebut memiliki peran dalam menciptakan kesan logo yang tegas, kuat dan profesional.
Untuk brand maskulin yang menargetkan laki-laki jarang menggunakan warna yang cerah. Variasi warna gelap akan lebih cocok digunakan dan sesuai dengan citra maskulin.
Feminim
Berbanding dengan logo maskulin yang suka menggunakan warna gelap, brand feminim lebih cocok menggunakan warna terang. Warna yang cerah untuk brand feminim biasanya seperti warna pastel dari merah muda, ungu, peach, rose dan putih. Kombinasi warna pastel juga lebih cocok daripada dengan warna gelap untuk logo feminim.
Warna pastel dan warna cerah akan memberikan kesan logo feminin yang lembut, elegan dan bersahabat. Penggunaan warna pastel tersebut lebih efektif menarik minat target pasar perempuan.
Baca juga: 5 Palet Warna Untuk Berbagai Desain dan Branding
BENTUK DAN SIMBOL
Meski terkadang ada penggunaan simbol yang netral, namun beberapa bentuk simbol terkadang lebih cocok menciptakan kesan tertentu. Bentuk simbol maskulin tentu saja lebih tegas, sementara logo feminim bisa menggunakan simbol yang elegan.
Maskulin:
Penggunaan bentuk geometris pada desain logo maskulin akan lebih relevan dan tampil tegas. Biasanya bentuk geometris seperti kotak, segitiga dan garis yang tajam akan mendominasi brand maskulin. Bentuk geometris pada dasarnya sudah populer untuk desain logo, namun sebagian besar penggunaannya tampil tegas dan maskulin.
Bentuk geometris persegi atau segitiga akan berguna melambangkan kesan tegas dan kekuatan. Ada pula penggunaan simbol seperti perisai, roda, senjata dan binatang kuat akan cocok dengan kesan logo maskulin. Simbol hewan yang cocok untuk brand maskulin seperti elang, singa atau banteng.
Feminim:
Gaya desain untuk brand feminim seperti lebih cocok menggunakan simbol dari bentuk organik seperti daun, pohon dan bunga. Bentuk simbol matahari, bintang hingga hewan yang berkesan elegan. Untuk logo feminim hewan yang cocok sebagai simbol logo adalah angsa, kupu-kupu atau burung merpati.
Logo feminin juga biasanya memiliki bentuk simbol yang menggunakan garis melengkung, bentuk lingkaran dan bentuk bunga. Ada juga penggunaan siluet perempuan untuk brand seperti fashion dan kecantikan. Garis-garis pada simbol biasanya memiliki garis tipis, melengkung dan halus.
Baca juga: Style Logo Fashion Warna Hitam Putih yang High-end
SUASANA
Perbedaan style logo feminim dan maskulin juga dapat terlihat dari perbedaan nuansa yang diciptakan. Dari elemen warna, tipografi dan simbol yang cukup kontras tersebut ketika dikombinasikan akan menciptakan nuansa logo yang sangat berbeda.
Maskulin
Kombinasi elemen tipografi tebal dan tajam, warna gelap hingga bentuk geometris akan menciptakan nuansa yang tegas. Desain logo akan tampak kuat sehingga tampil mendominasi. Logo yang tegas dengan elemen yang tajam akan tampil profesional, nuansa ini akan relevan dengan laki-laki.
Feminim
Sementara kombinasi elemen yang elegan, tipis ringan mengalir akan menciptakan logo yang elegan. Nuansa logo feminim akan menciptakan kesan yang indah, anggun, lembut dan lebih emosional. Kombinasi warna pastel, font tipis dan simbol elegan akan membuat logo feminim lebih disukai perempuan.
JENIS BRAND
Kedua gaya maskulin dan feminin akan lebih cocok digunakan untuk jenis brand tertentu. Biasanya menyesuaikan target pasar utama atau jenis jasa dan produk yang ditawarkan brand tersebut.
Maskulin:
Gaya desain logo maskulin akan lebih cocok untuk digunakan pada brand yang memiliki target pasar utama laki-laki. Misalnya untuk brand perawatan wajah laki-laki, maka gaya desain yang tegas dan gelap akan cocok. Banyak juga digunakan untuk branding otomotif, logo gym hingga toko sport.
Feminim:
Sementara branding bisnis yang feminim dengan warna cerah otomatis akan menarik perhatian konsumen perempuan. Brand feminin banyak digunakan pada desain logo fashion perempuan, skincare dan kosmetik. Tak hanya itu gaya feminin juga relevan untuk menciptakan logo yang berkesan mewah.
KESIMPULAN
Saat ini juga banyak yang menggunakan style netral gender, terutama pada industri modern guna menarik semua kalangan konsumen. Industri dalam bidang fintech, startup atau edukasi contohnya seperti google, spotify dan canva menggunakan style netral. Desain yang bersih, sederhana dan modern akan relevan untuk semua target konsumen. Perbedaan kedua logo feminim dan maskulin bisa menjadi acuan jika ingin menciptakan logo yang lebih sesuai target pasar.
Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.