Dalam desain grafis untuk menciptakan tampilan desain yang menarik dapat ditambahkan tekstur dan pattern. Seringkali orang salah paham dengan perbedaan keduanya, meski sama membuat visual desain semakin menarik tetapi keduanya berbeda. Perbedaan tekstur dan pattern terletak pada tampilan dan kesan yang diciptakan ketika diterapkan dalam desain.
Untuk penggunaan keduanya juga perlu mempertimbangkan kesesuaian dengan tema atau konsep desain. Tidak semua gaya desain akan membutuhkan penambahan elemen pattern atau tekstur. Penambahan pattern dan tekstur umumnya untuk membuat desain lebih menarik dan memiliki nuansa tertentu.
TEKSTUR DALAM DESAIN GRAFIS
Tekstur merupakan efek visual yang digunakan untuk menciptakan tampilan permukaan suatu objek atau gambar terlihat lebih hidup atau dapat dirasakan1. Elemen penyusun tekstur sendiri bisa berupa warna, bentuk dan pola. Elemen-elemen ini menciptakan tekstur pada permukaan yang unik dan menarik.
Biasanya dibagi menjadi dua jenis yaitu tekstur digital atau alami, tekstur alami mengambil inspirasi alam seperti kayu atau pasir. Sementara untuk tekstur digital dibuat dalam software digital terkadang mengambil inspirasi dari teknologi, seperti grunge dan grain. Umumnya penggunaan tekstur digunakan pada desain yang kompleks maupun sederhana untuk meningkatkan daya tarik.
Untuk penggunaannya tekstur bisa digunakan pada latar belakang, teks, dan gambar, penggunaan tekstur akan menciptakan tampilan alami, kasar, lembut dan halus. Beberapa tekstur juga bisa menciptakan kekacauan visual, ini sering ditemui dalam desain yang ingin menciptakan kesan artistik pada poster.
PATTERN DALAM DESAIN GRAFIS
Pattern atau pola dalam desain grafis adalah susunan gambar atau bentuk tertentu yang disusun berulang hingga membentuk pola yang menarik. Pola bisa memiliki berbagai elemen seperti warna, gambar, bentuk dan tekstur. Bentuk pola yang beragam juga menciptakan tampilan yang beragam, ada yang tersusun dari bunga, bentuk geometris hingga bentuk abstrak.
Pola dapat digunakan untuk beragam kebutuhan sama halnya dengan tekstur, namun seringkali digunakan sebagai latar belakang dalam desain. Penggunaan pola untuk menghiasi latar belakang sering ditemukan dalam desain kemasan dan pemasaran. Pola tidak menciptakan tekstur hanya menghiasi latar sehingga terlihat lebih berdimensi.
PENGGUNAAN TEKSTUR DAN PATTERN
Dalam desain grafis pattern dan tekstur memiliki perbedaan penggunaan untuk berbagai kebutuhan dan tujuan2. Umumnya tujuan menambahkan pattern dan tekstur untuk memberikan tampilan lebih menarik, memikat audiens, dan memberi tekstur pada desain agar tidak membosankan. Berikut beberapa contoh penggunaannya:
Latar Belakang
Elemen pattern seringkali digunakan dalam desain grafis untuk menghiasi latar belakang agar tidak terlalu membosankan. Terkadang latar belakang yang hanya menggunakan warna solid saja menjadi kurang menarik. Penambahan tekstur dan pattern akan membuat desain tampak memiliki kedalaman visual.
Baca juga: Jenis-jenis Pattern dalam Desain Grafis
Tekstur pada latar belakang sering menggunakan jenis tekstur seperti kertas, plastik, atau grunge, biasanya tergantung dengan gaya desain. Untuk pola juga sama akan menyesuaikan dengan kebutuhan desain, terkadang pola tersusun dari elemen desain dari identitas merek untuk membangun kesadaran merek yang kuat. Pemilihan jenis pattern dan tekstur biasanya disesuaikan dengan gaya desain, jika desain bertema retro makan pola dan tekstur juga harus menyesuaikan.
Desain Kemasan
Untuk desain kemasan seringkali pola digunakan pada latar belakang untuk menciptakan tampilan visual menarik. Penggunaan pola biasanya menggunakan gambar produk, nama merek, atau gambar yang terkait dengan merek. Untuk penggunaan tekstur sering digunakan untuk membuat teks judul produk lebih menarik.
Penambahan tekstur pada teks judul bisa digunakan untuk membuat teks mudah terlihat dan tampil mencolok. Tekstur bisa digunakan agar teks terlihat memiliki efek nyata atau memiliki kedalaman visual. Penggunaan tekstur dan pola dalam kemasan banyak ditemui untuk menciptakan visual yang memikat.
Desain Website
Dalam desain website pola dan tekstur bisa dijadikan latar belakang yang menarik. Tekstur yang digunakan bisa disesuaikan dengan tema atau gaya desain. Jika desain bertema alam bisa menambahkan tekstur daun atau kaya pada headline website. Sementara poola bisa dijadikan dekorasi latar belakang agar tampilan lebih menarik.
Seringkali pola dalam desain website menggunakan ikon logo atau gambar identitas merek agar relevan dengan merek. Terkadang penggunaan pola warna-warni pada latar website bisa memberikan kesan ceria. Sementara pattern geometris yang kaku bisa memberikan kesan website yang futuristik.
Desain Poster dan Brosur
Banyak juga ditemui dekorasi pola dalam desain grafis untuk poster dan brosur pemasaran. Dekorasi pola tidak harus terlihat memenuhi ruang desain, terkadang hanya pada sebagian area atau sudut. Pola bentuk ikon logo atau gambar produk akan cocok untuk memberikan penekanan informasi dalam desain brosur.
Sementara itu untuk penggunaan tekstur dalam desain poster bisa menciptakan tampilan yang estetik dan artistik. Biasanya tekstur seperti grunge akan ditempatkan pada teks sehingga menciptakan tampilan artistik dan retro. Pemilihan tekstur yang tepat dalam poster akan membuat desain tampil lebih menarik.
Baca juga: Mengenal Tekstur dan Motif dalam Desain
Teks Desain
Pada teks desain penggunaan pattern dan tekstur akan menciptakan tampilan yang menarik dan unik. Biasanya jenis teks yang memiliki efek visual berupa pola dan tekstur akan digunakan pada desain yang berani. Teks desain dengan tekstur menarik sering ditemui dalam desain poster film.
Pada desain poster film seringkali ditemui teks judul dengan efek tekstur grunge, grain hingga alam. Sementara pola juga bisa digunakan pada teks untuk meningkatkan daya tarik. Untuk menerapkan pola dalam teks bisa menggunakan fitur masking sehingga pools tampil rapi dalam desain teks.
JENIS TEKSTUR
Secara umum tekstur memiliki tiga jenis yaitu tekstur gambar, tekstur digital, dan tekstur alami3. Berikut penjelasan singkatnya:
Tekstur Gambar
Jenis tekstur ini tersusun dari gambar berupa garis atau bentuk geometris yang diatur agar menciptakan tampilan ilusi menarik. Tekstur ini seringkali terlihat memiliki ilusi gerakan yang menarik sehingga menciptakan tampilan permukaan yang terlihat nyata. Garis-garis yang disusun dengan ukuran berbeda bisa menciptakan ilusi gerakan atau permukaan yang halus.
Tekstur Alami
Untuk tekstur alami biasanya mengambil inspirasi tekstur alam asli agar memberikan kesan alami pada desain grafis bertema alam. Biasanya tekstur alam akan discan dan dibuat tekstur yang bisa diterapkan dalam desain. Terkadang karena teknologi yang semakin canggih tekstur alami dibuat secara digital namun memiliki tampilan seperti tekstur alami yang nyata.
Tekstur Digital
Untuk jenis tekstur digital biasanya tekstur dibuat dari elemen detail menggunakan software digital. Jenis-jenis tekstur digital ini juga beragam seperti tekstur grunge, grainy dan gitch. Beberapa tekstur digital diciptakan berdasarkan teknologi digital agar memberikan kesan modern yang unik.
Baca juga: Penggunaan Tekstur dan Efek Visual dalam Desain
JENIS POLA
Untuk jenis pola ini sendiri cukup banyak karena bisa disusun dari gambar atau bentuk apapun dalam sebuah ruang desain. Beberapa pola yang paling sering ditemui dalam desain grafis seperti pola bunga, geometris, garis-garis, batik, hingga abstract.
Pola Alam
Salah satu pola yang banyak digunakan dalam desain adalah pola alam dari bunga, tumbuhan, dedaunan dan hewan. Pola ini biasanya digunakan untuk berbagai desain grafis yang bertema alam. Sering ditemui pada desain kemasan produk organik dan poster bertema lingkungan.
Pola Geometris
Jenis pola satu ini biasanya terdiri dari susunan elemen geometris seperti lingkaran, setengah lingkaran, segitiga dan kotak. Pola geometris akan menciptakan kesan desain modern yang kaku. Sering juga pola geometris digunakan sebagai dekorasi bingkai pada sudut untuk memperindah visual.
Watercolor Pattern
Ada juga pola yang berupa elemen-elemen dari garis kuas watercolor, biasanya pola ini memiliki warna pastel. Garis-garis dari watercolor akan memiliki tekstur seperti brush dan terlihat estetik. Biasanya jenis pola dari brush ini digunakan pada desain kemasan atau latar belakang desain poster.
KESIMPULAN
Setelah membaca perbedaan antara pattern dan tekstur anda bisa memilih elemen mana yang cocok desain grafis yang ingin dibuat. Pemilihan pattern dan tekstur harus mempertimbangkan gaya desain dan kesan yang ingin diciptakan dalam desain grafis. Pastikan untuk memilih jenis pattern dan tekstur yang sesuai dengan mempertimbangkan perbedaan keduanya, agar menciptakan tampilan desain yang menarik.
Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.