Desain grafis memiliki elemen penting yang perlu diperhatikan agar desain efektif dan harmonis salah satunya negative space. Sebuah desain umumnya akan memiliki jarak yang cukup antar elemen dan adanya ruang kosong yang bisa menyeimbangkan visual. Penerapan negative space dalam desain sendiri dilakukan dengan beberapa cara agar mengaplikasikan negative space ini efektif dan sesuai kebutuhan desain.
Dalam desain elemen ini memiliki beberapa peran penting dan harus diprioritaskan. Desain tanpa negative space akan kurang harmonis dan mungkin sulit untuk dipahami, hal ini karena desain terlalu padat dan tidak ada ruang bernafas. Berikut beberapa peran penting negative space dalam desain, seperti:
- Memberikan Kenyamanan Mata Audiens
- Menciptakan Keseimbangan Visual
- Memisahkan Antar Elemen dan Mengarahkan Pembacaan
- Menciptakan Tampilan yang Unik
- Mempertahankan Kesederhanaan
Memberikan Kenyamanan Mata Audiens
Ruang negatif atau negative space dalam desain akan memberikan kenyamanan audiens saat melihat dan membaca desain. Adanya jarak atau ruang negatif yang luas dan cukup dalam desain akan memberikan kenyamanan mata. Mata audiens bisa mudah lelah jika desain terlalu padat dan tidak memiliki jarak.
Jarak antar elemen yang cukup akan memberikan ruang bernafas audiens ketika melihat desain. Audien bisa istirahat sejenak dengan adanya negative space dalam desain. Desain tanpa ruang negatif akan mengurangi rasa nyaman audiens ketika membaca informasi dalam desain grafis.
Menciptakan Keseimbangan Visual
Desain grafis yang memiliki negative space akan terlihat lebih seimbang secara visual. Tanpa ruang negatif desain bisa terlihat kurang seimbang dan kurang menarik. Akan sulit mengatur tata letak elemen jika tidak jarak yang cukup.
Desain yang padat tanpa whitespace akan bisa terlihat berantakan dengan tata letak yang kacau. Negative space membantu menciptakan keseimbangan karena elemen akan lebih mudah diatur dalam tata letak yang harmonis.
Baca juga: Jenis-jenis Tata Letak Desain Publikasi yang Umum Digunakan
Memisahkan Antar Elemen dan Mengarahkan Pembacaan
Adanya jarak atau ruang negatif antara elemen akan membantu menunjukkan perbedaan antar elemen dengan jelas. Negative space akan membantu memperjelas keterbacaan teks, perbedaan jenis informasi dan bentuk elemen. Elemen yang terlalu padat akan sulit untuk dibaca, audien bisa kebingungan dengan urutan elemen.
Desain yang memiliki negative space akan membantu juga untuk mengarah alur pembacaan informasi dalam desain. Elemen seperti teks dan gambar akan sulit terbaca jika terlalu berdekatan, elemen harus dibagi agar menciptakan tata letak harmonis dan mudah untuk dibaca.
Menciptakan Tampilan yang Unik
Negative space pada desain logo akan membuat logo tampil unik seperti pada logo Fedex yang memiliki bentuk simbol panah yang dihasilkan dari ruang antara dua huruf. Whitespace pada logo pepsi juga membantu dalam membuat icon logo terlihat jelas dan menarik. Ruang negatif dalam desain logo akan membantu memperjelas bentuk elemen.
Mempertahankan Kesederhanaan
Adanya ruang negatif berarti membantu meminimalkan tampilan desain karena elemen visual akan terbatas. Untuk menciptakan negative space yang luas, penting untuk membatasi jumlah elemen. Hal ini akan menciptakan tampilan desain yang sederhana dan mudah untuk dipahami.
Elemen-elemen desain yang memiliki jarak yang cukup akan menciptakan tampilan desain sederhana. Berbeda jika desain tidak memiliki ruang negatif yang cukup biasanya karena memiliki terlalu banyak jumlah elemen. Pembatasan jumlah elemen visual seperti warna, teks dan gambar akan menciptakan ruang negatif yang luas.
Baca juga: Elemen Visual Desain yang Efektif Mengkomunikasikan Pesan
CARA MENGAPLIKASIKAN NEGATIVE SPACE
Untuk membuat desain grafis efektif dan memiliki tampilan menarik, penting untuk menerapkan prinsip dasar desain seperti negative space. Ada cara yang harus diperhatikan untuk mengaplikasikan negative space dengan efektif1. Berikut beberapa caranya:
Terapkan Prinsip Hirarki Visual untuk Menciptakan Negative Space

Ketika mengatur desain grafis yang efektif, pastikan elemen desain diatur berdasarkan prinsip hirarki visual. Salah satu prinsip desain ini akan membantu dalam menciptakan tampilan visual yang berfokus informasi penting. Tata letak elemen visual akan diatur sesuai dengan hirarki kepentingan informasi untuk menciptakan alur pembacaan yang jelas.
Ketika menciptakan hirarki visual dalam desain grafis maka perlu mengatur jarak antar elemen agar tercipta alur pembacaan. Jarak antar elemen akan membantu dalam menunjukkan adanya perbedaan antar elemen sekaligus mengarahkan alur informasi.
Hirarki visual diciptakan dengan menciptakan perbedaan warna, jenis font, ukuran elemen dan jarak antar elemen. Perbedaan skala yang harmonis dan negative space yang cukup akan menciptakan alur pembacaan informasi yang jelas.
Atur Elemen dalam Grup atau Kelompok
Ketika mengatur elemen agar memiliki negative space, biasanya agar lebih menarik elemen perlu dikelompokkan. Kelompokkan elemen yang memiliki informasi yang saling terkait, pastikan tetap memiliki jarak yang cukup agar mudah dibaca. Antar kelompok elemen juga harus dipisahkan dengan jarak yang lebih luas.
Perhatikan bagaimana dalam desain poster, headline dan sub judul akan berada dalam kelompok elemen yang sama. sementara informasi seperti tanggal, waktu dan lokasi dalam berada dalam kelompok elemen. Negative space yang memisahkan antar elemen ini akan menciptakan alur pembacaan yang menarik.
Atur Spasi dan Margin Teks

Pastikan untuk menciptakan ruang negatif yang cukup untuk desain yang memiliki banyak teks agar mudah dibaca. Teks dalam desain harus memiliki negative space dengan mengatur spasi, kerning, tracking hingga leading. Teks dengan ruang negatif yang cukup akan lebih mudah dibaca sehingga efektif menyampaikan pesan.
Selain mengatur jarak antar teks, atur juga margin teks agar tampilannya lebih rapi. Jarak teks antar baris juga perlu memiliki jarak yang cukup sehingga paragraf yang panjang tetap mudah dibaca. Ruang negatif pada teks desain akan membantu memudahkan audiens membaca desain serta menciptakan tampilan visual yang menarik.
Baca juga: Tips Mengatur Kerning untuk Meningkatkan Tipografi
Gunakan Mikro dan Makro Whitespace
Ketika menerapkan cara mengaplikasikan negative space dalam desain bisanya akan terbagi kedalam dua jenis yaitu mikro dan makro. Negative space ini berfokus pada bentuk atau skala jarak antar elemen. Ruang negatif mikro mengatur jarak-jarak antar elemen seperti jarak antar teks, grid gambar dan tombol-tombol kecil.
Sementara negative space makro adalah ruang kosong halaman secara keseluruhan. Luas negative space marko akan terlihat setelah selesai mengatur elemen-elemen dan membaginya ke dalam blok-blok. Ruang kosong yang tersisa akan membantu menciptakan keseimbangan visual secara keseluruhan.
Ciptakan Kontras untuk Menciptakan Keseimbangan Visual

Dalam mengatur ruang negatif yang seimbang dan harmonis, penting juga mengatur kontras elemen visual. Manfaatkan ruang negatif untuk menciptakan keseimbangan dengan membuat elemen memiliki kontras yang jelas. Proporsi ukuran elemen, tata letak elemen dan pemilihan style elemen akan membantu menciptakan kontras.
Penerapan elemen yang berukuran besar dan berukuran kecil akan menciptakan kontras sekaligus negative space. Jika semua ukuran sama ruang negatif akan terlihat kurang seimbang, dan elemen akan sulit dibedakan satu sama lain.
KESIMPULAN
Ketika menciptakan desain grafis pastikan elemen desain mampu menghasilkan desain menarik dan seimbang. Penerapan prinsip negative space akan membantu meningkatkan keterbacaan, menciptakan hirarki visual dan membuat desain semakin menarik. Terapkan beberapa cara mengaplikasikan negative space dengan bijak dalam desain tersebut.
Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.
- Ang, Joan. (2022, May 17). Negative Space: Top Tips to Apply It to Your Design. Venngage. https://venngage.com/blog/negative-space/#is ↩︎