Gaya desain logo terkadang juga memiliki style yang disesuaikan target audiensnya agar bisa menarik perhatian mereka, seperti logo maskulin dan feminim. Pemilihan elemen warna, font, dan ikon akan memengaruhi kesan feminin atau maskulin yang tercipta. Perbedaan gaya maskulin dan feminin akan berguna merepresentasikan karakter brand, jenis brand, dan target audiensnya.
Gaya maskulin biasanya efektif untuk menciptakan kesan brand yang kokoh, percaya diri, dan premium. Sementara gaya feminim akan membangun kesan anggun, bersahabat, dan estetis. Dengan memahami perbedaan elemen visual serta karakter yang diciptakan akan menciptakan logo yang indah serta tepat sasaran.
Perbedaan Empat Gaya Desain Logo Maskulin dan Feminim
Dalam pembahasan ini perbedaan logo akan dibandingkan pada style elemen yang digunakan mulai dari bentuk, tipografi, warna, dan kesan yang diciptakan setiap logonya.
APIN BRANDED VS LUNESSA WEAR
Style logo Apin Branded mengedepankan kekuatan dan otoritas melalui garis tegas yang tebal, warna kontras, dan font tebal. Sementara Lunessa Wear memancarkan style desain yang anggun dan hangat melalui garis melengkung, warna hangat, dan tipografi tipis yang elegan.
Gaya Maskulin – Apin Branded
Bentuk dan struktur dari logo maskulin ini memiliki huruf inisial AB dengan gaya huruf tebal, tajam, dan memiliki garis yang tegas, serta memiliki potongan sudut yang jelas. Bentuk ikon geometris dan simetris, yang memberi kesan stabil dan solid. Tidak memiliki elemen dekoratif, fokus pada kekuatan bentuk dan desain yang bersih.
Tipografi: Logo fashion ini menggunakan font tebal yang berkesan tegas dan kuat, serta memiliki huruf kapital semua.
Warna: Logo memiliki kombinasi warna hitam dan warna emas yang menciptakan kontras tinggi, berkesan ekslusif, premium, dan maskulin.
Kesan brand: Kombinasi elemen visual ini menciptakan gaya logo maskulin berkesan profesional, berwibawa, dan kompetitif. Cocok untuk target pasar pria dan konsumen brand fashion dengan citra kuat atau maskulin.
Gaya Feminim – Lunessa Wear
Logo fashion yang bergaya feminim ini memiliki simbol logo berupa huruf inisial dengan bentuk seperti bulan sabit. Bulan sabit yang memiliki garis tipis melengkung memberi kesan lembut dan anggun. Bentuk ikon logo tersebut terlihat organik, tidak kaku, dan menciptakan nuansa yang mengalir.
Tipografi: Logo fashion feminim ini menggunakan font serif tipis dengan sambungan pada huruf s menambah sentuhan artistik dan keindahan visual. Gaya huruf campuran kapital dan huruf kecil memberi kesan ramah dan elegan.
Warna: Warna coklat hangat memiliki nuansa natural, nyaman dan bersahabat. Variasi warna cokelat bukan melainkan agak lembut.
Kesan brand: Kombinasi font serif, warna coklat, dan ikon line art menciptakan kesan elegan, menenangkan, dan feminim. Style logo inisial elegan ini cocok untuk brand fashion wanita atau brand berkarakter lembut dan berkelas.
Baca juga: Kombinasi Warna Kontras dalam Desain Logo Inisial
NARA STREETWEAR VS HANIFA CO
Logo maskulin Nara Streetwear menggunakan kontras yang tajam, font tebal, dan garis yang tegas cocok untuk citra maskulin dan urban. Sementara logo Hanifa Co memiliki gaya feminim yang melengkung, tipografi elegan, dan warna emas akan menciptakan kesan feminim dan mewah.
Gaya Maskulin Nara Streetwear
Logo fashion ini menggunakan simbol bunga lotus yang dipadukan elemen seperti tanduk dan cabang. Kombinasi kedua bentuk simbol yang memiliki style geometris menciptakan kesan unik namun tetap tegas. Garis-garis tebal dan tajam akan menonjolkan kekuatan visual.
Tipografi: Style logo fashion ini bergaya maskulin karena memiliki font sans serif tebal, lurus, dan bersih. Semua hurufnya kapital sehingga mempertegas karakter brand yang kokoh.
Warna: Logo minimalis ini menggunakan warna monokrom hitam-putih untuk menciptakan kesan minimalis dan modern. Kontras yang jelas akan membuat brand fashion streetwear tampil maskulin.
Kesan brand: Kombinasi ikon bunga, warna hitam-putih, dan font sans serif tebal akan menciptakan kesan kuat, urban, dan trendi. Style logo maskulin ini cocok untuk fashion streetwear atau fashion kasual yang berani.
Gaya Feminim – Hanifa Co
Logo fashion ini memiliki style logo inisial sehingga memiliki bentuk simbol huruf H dengan bentuk menyerupai lidah api atau gelombang. Simbol huruf diatur dalam bentuk lingkaran dengan melengkung lembut sehingga terlihat elegan. Garis lengkungan yang halus akan memberi sentuhan feminim meskipun bentuknya sederhana.
Tipografi: Desain logo fashion menggunakan font serif elegan dengan lekukan tipis pada huruf untuk menciptakan kesan brand fashion berkelas.
Warna: Logo inisial ini menggunakan kombinasi warna emas dengan warna abu-abu gelap yang menciptakan kontras. Kombinasi warna ini memberi kesan mewah, namun tidak kaku. Warna emas membuat logo fashion memiliki kesan high-end.
Kesan brand: Kombinasi huruf inisial, warna emas-hitam, dan font serif elegan ini menciptakan kesan anggun, premium, dan canggih. Style logo ini cocok untuk desain logo fashion wanita atau fashion yang mewah.
Baca juga: Rekomendasi Warna Gelap Selain Warna Hitam untuk Desain Grafis
Mengapa Memilih Gaya Maskulin atau Feminim?
Ketika ingin membuat brand fashion memiliki gaya maskulin dan feminin, maka pilih gaya elemen visual yang tepat. Logo maskulin dan feminin cenderung memiliki style ikon, warna, hingga font yang berbeda. Alasan pemilihan gaya maskulin atau feminim karena beberapa hal seperti:
Alasan Memilih Gaya Maskulin
Target pasar pria atau netral: Jika brand memiliki target pasar laki-laki, maka gaya maskulin lebih baik dipilih agar menarik perhatian mereka. Gaya maskulin juga bisa menunjukkan brand unisex untuk semua orang dengan gaya desain logo minimalis namun profesional.
Membangun Kepercayaan dan Wibawa: Pilih style logo maskulin jika ingin membangun kesan brand terpercaya dan berkesan berwibawa. Untuk menciptakan kesan ini logo maskulin akan memiliki garis tegas dan font bold sehingga tampil kokoh, kompeten, dan dapat diandalkan.
Premium dan Eksklusif: Logo maskulin biasanya memiliki desain logo minimalis dan modern sehingga bisa menciptakan brand premium dan eksklusif. Dengan warna gelap dan metalik, logo maskulin akan merepresentasikan identitas brand berkualitas tinggi.
Sektor Industri yang Relevan:
- Otomotif
- Teknologi
- Sport
- Streetwear
Baca juga: 5 Palet Warna untuk Desain Brand Interior
Alasan Memilih Gaya Feminim
Target Pasar atau Segmen Lifestyle: Style logo feminim cocok untuk brand yang menargetkan target pasar perempuan. Logo feminim akan memiliki desain elegan dengan warna lembut, bentuk melengkung, dan tipografi elegan untuk menarik audiens yang mengutamakan estetika.
Kesan Ramah dan Hangat: Style logo feminim juga cocok untuk brand yang ingin tampil ramah dan terasa mudah didekati. Karena biasa logo feminim menggunakan warna pastel dan font elegan yang akan tampil ramah.
Menonjolkan Kesan Anggun dan Estetika: Style logo feminim selain elegan juga memiliki simbol elegan sehingga ideal untuk logo fashion perempuan. Sering juga logo feminim ditemukan untuk logo kosmetik, wedding, atau brand mewah.
Mencerminkan Kelembutan dan Perawatan: Kombinasi elemen visual dalam logo feminim juga akan relevan untuk brand yang merawat dan lembut seperti pada logo skincare dan logo klinik.
Kesimpulan
Perbedaan gaya desain logo yang maskulin dan feminin diciptakan untuk menarik perhatian target pasar yang berbeda. Logo maskulin akan memiliki garis tegas, sudut tajam, warna kontras dan font tebal yang mana akan berkesan kuat dan berwibawa. Sementara logo feminim akan memiliki garis melengkung, warna lembut, dan font tipis yang akan berkesan anggun dan ramah. Kombinasi elemen pada setiap logo yang berbeda akan menciptakan kesan yang berbeda disesuaikan karakter dan target pasar brand.
Cek portofolio kami di Instagram @jasalogoid, atau langsung hubungi kami via WhatsApp di 087784907560. Kamu juga bisa cek konten kreatif kami di TikTok @jasalogo.id.