Contoh Penggunaan Warna Komplementer Dalam Desain Grafis

Kombinasi warna dalam sebuah palet warna bisa disusun berdasarkan skema warna seperti warna komplementer yang berlawanan dalam roda warna. Penggunaan warna komplementer dapat digunakan untuk menciptakan tampilan visual yang kontras dan mencolok. Dalam desain grafis penggunaan warna komplementer ini bisa digunakan untuk berbagai jenis desain termasuk logo, poster hingga desain website. 

Contoh Penggunaan Warna Komplementer Dalam Desain Grafis

Ketika warna komplementer disandingkan ini akan menciptakan tampilan yang cukup kontras, namun ketika dicampur maka akan menciptakan warna netral. Warna ini saling bertentangan sehingga bisa membuat desain terlihat kurang harmonis. Untuk itu dalam penggunaan perlu mengatur saturasi warnanya agar tampil harmonis dan kontras. 

PENGGUNAAN WARNA KOMPLEMENTER DALAM DESAIN

Warna yang berlawanan dalam roda warna ini efektif untuk digunakan menarik perhatian karena kontras satu sama lain. Dalam penggunaannya warna bisa membuat desain tampil tebal. mencolok dan lebih menarik. Penggunaan warna banyak digunakan dalam desain UX karena bisa membantu mengarahkan perhatian audiens.

Read More
jasa-desain-logo-satu-hari-jadi

Ciptakan Bayangan dan Gradien

Warna komplementer yang saling membuat desain tampil mencolok ini bisa digunakan dalam bentuk bayangan dan gradien. Misalnya untuk membuat elemen mencolok, warna elemen menggunakan bayangan dengan warna komplementernya. Jika elemen tes misalnya memiliki warna ungu, maka warna bayangannya bisa dibuat kuning yang lembut. 

Daripada warna bayangan abu-abu atau hitam cobalah menggunakan warna komplementernya untuk membuat elemen tampil mencolok. Efek bayangan dengan warna komplementer akan membuat desain tampil lebih mudah menarik perhatian. Ini juga berguna untuk menyoroti elemen penting karena warnanya yang mencolok.

Menarik Perhatian

Kombinasi warna komplementer yang kontras satu sama lain ini akan efektif untuk menarik perhatian audiens pada elemen visual tertentu seperti Call to Action. Biasanya dalam desain grafis, warna ini bisa membuat elemen penting seperti notifikasi, peringatan, atau CTA tampil menonjol sehingga mudah ditemukan. Pada jenis desain poster untuk promosi atau infografis, warna komplementer bisa membuat audiens fokus pada elemen penting. 

Misalnya jika latar belakang desain menggunakan warna biru, gunakan warna oranye sebagai warna aksen untuk menyoroti elemen penting. Warna biru dan oranye kontras satu sama lain sehingga bisa membuat salah satu warnanya menjadi lebih menonjol. Poster yang mengkombinasikan dua warna biru dan oranye biasanya akan mudah menarik perhatian karena visualnya akan tampil mencolok. 

Baca juga: 6 Kombinasi Warna untuk Desain Konten Instagram Elegan

Menciptakan Hirarki Visual

Contoh Penggunaan Warna Komplementer Dalam Desain Grafis

Dalam desain grafis, hirarki visual merupakan salah satu elemen penting yang perlu diciptakan untuk mengarahkan pembacaan informasi. Untuk menciptakan hirarki, warna komplementer akan menyoroti informasi yang lebih penting dari informasi yang kurang penting. 

Misalnya desain website yang mengkombinasikan warna komplementer ungu dan kuning, kuning bisa digunakan sebagai warna elemen-elemen penting. Sementara warna latar belakang website bisa menggunakan warna merah muda keunguan.

Background and Foreground

Contoh Penggunaan Warna Komplementer Dalam Desain Grafis

Dalam desain grafis penggunaan warna komplementer akan menciptakan pula visual yang menarik jika warna ini digunakan sebagai warna foreground dan background desain. Misalnya jika latar belakang desain poster menggunakan warna merah, maka warna foregroundnya bisa menggunakan warna komplementernya yaitu hijau.  Seperti pada desain poster tersebut yang menggunakan kombinasi warna merah dan hijau yang kontras satu sama lain.

Kombinasi warna merah sebagai latar belakang dengan warna foreground hijau tersebut membuat poster mencolok dan efektif menarik perhatian. Desain grafis dengan komposisi warna seperti ini akan menarik perhatian audiens dengan mudah. Namun tetap harus digunakan dengan bijak agar bisa menciptakan tampilan harmonis dan menciptakan hirarki visual.

Mengarahkan Pandangan

Desain grafis dengan warna komplementer juga bisa tampil lebih informatif dan efektif karena bisa membantu mengarahkan pandangan. Hal ini ada kaitannya dengan menciptakan hirarki visual dengan warna yang kontras ini. Warna komplementer dari suatu warna dapat membuat elemen tertentu tampil mencolok.

Dalam desain website atau aplikasi, warna komplementer bisa digunakan untuk membuat elemen seperti menu, text, ikon dan menu penting lainnya agar mudah terlihat. Elemen-elemen penting tersebut yang memiliki warna komplementer dari warna background akan mudah mencolok. Pengguna tidak akan kesulitan menemukan menu penting.

Baca juga: Mengenal Skema Warna Dalam Desain

CONTOH WARNA KOMPLEMENTER

Kombinasi warna komplementer sendiri bisa mengkombinasi berbagai warna yang berlawanan dalam roda warna. Gunakan tools seperti giggster.com, coolors.com, dan adobe color untuk mendapatkan palet warna komplementer yang harmonis. Sementara itu beberapa warna komplementer yang umum adalah warna seperti: 

  • Merah-Hijau
  • Ungu-Kuning
  • Oranye-Biru
  • Pink-Kuning

Pastikan untuk menggunakan warna komplementer tersebut dengan tujuan membuat desain mencolok dan menarik perhatian. Pastikan juga memilih variasi warna yang tampil harmonis dan kontras. 

TIPS MENGGUNAKAN WARNA KOMPLEMENTER DENGAN MENARIK

Sementara itu untuk menggunakan warna komplementer dengan bijak, ada beberapa hal yang perlu dipahami dan diperhatikan. Kombinasi warna komplementer bisa membuat desain sulit dibaca atau tampil tidak harmonis karena warnanya yang berlawanan. Agar desain grafis tampil harmonis dan menarik, perhatikan beberapa hal ini: 

Pahami Dasar Warna

Untuk memilih kombinasi warna komplementer yang tepat, penting untuk paham tentang roda warna dan skema warna. Jika takut salah dan kurang harmonis gunakan tools warna seperti coolors.com dan Adobe ccolor. Selain roda warna, pahami juga tentang mode warna, ini terkait desain digital dan desain print. 

Jika desain akan digunakan pada media berbeda maka warna desain perlu mengatur kembali variasi warna komplementernya agar sesuai. Ketika memilih warna komplementer dalam desain pahami juga makna psikologi setiap warna. Terkadang makna warna pada daerah berbeda bisa berbeda dan bertentangan. Pahami juga tentang teori warna dan prinsip dalam menggunakan warna dalam desain. 

Gunakan Sesuai dengan Makna dan Kesan yang Diciptakan

Ketik menggunakan warna komplementer perhatikan juga emosi atau mood yang ingin diciptakan dalam desain. Warna komplementer yang kontras ini cenderung menciptakan mood yang energik dan ceria. Untuk menciptakan mood yang tenang maka warna dingin bisa dibuat lebih dominan daripada warna komplementernya. Misalnya kombinasi merah dan biru bisa menciptakan mood untuk tema holiday, atau warna ungu dan kuning yang menciptakan nuansa desain yang elegan dan mewah.

Baca juga: Inspirasi Kombinasi Warna dalam Logo Terkenal yang Menarik

Gunakan Warna yang Dominan

Penggunaan warna komplementer yang paling disarankan agar menciptakan tampilan harmonis adalah menggunakan satu warna sebagai warna dominan dan warna komplementernya sebagai aksen. Ini akan membantu warna komplementer menciptakan penekan dan hirarki visual. Audiens juga bisa fokus pada informasi penting dan visual warna berlawanan akan lebih harmonis. 

Gunakan dengan Selektif

Cara lain yang direkomendasikan dalam menggunakan warna ini yaitu menggunakan warna komplementer pada area tertentu saja. Misalnya latar belakang dengan warna biru sementara warna komplementer oranye digunakan pada judul utama saja. Hal ini akan menyoroti area tersebut dan menciptakan fokus utama. Dengan cara ini penggunaan warna komplementernya tidak akan berlebihan, serta mampu membuat visualnya lebih menarik.

Cek Keterbacaan dari Kombinasi Warnanya

Mengkombinasikan warna yang berlawanan dalam roda warna ini butuh mengecek kembali keterbacaannya karena warnanya yang kontras. Kontras antara kedua warna cukup buruk yang mana bisa membuat desain kurang menarik. Penting untuk mengecek kombinasi warna yang harmonis dengan kecerahan yang tepat. Manfaatkan tools cek kontras pada adobe color atau coolors.com, ini berguna untuk memastikan warna harmonis. 

KESIMPULAN

Dalam merancang desain grafis yang menarik, gunakan kombinasi warna yang tepat sesuai tujuan desain, seperti penggunaan warna komplementer untuk menarik perhatian. Warna komplementer yang berlawanan dan kontras ini bisa membuat desain tampil mencolok dan efektif memikat perhatian audiens. Namun warna yang kontras satu sama lain ini perlu digunakan dengan bijak agar harmonis dan menciptakan desain visual menarik. 

Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.