Dalam desain grafis ada banyak teknik menarik yang bisa digunakan untuk membuat elemen desain yang unik. Elemen-elemen desain biasanya disusun dengan bijak dengan menggunakan berbagai teknik seperti dengan menambahkan outline pada desain. Penggunaan dan Mengatur outline pada elemen memiliki beberapa tujuan dan manfaat untuk desain grafis.
Outline merupakan garis luar dari suatu gambar atau teks dalam desain, ketebalan dari garis ini bisa diatur untuk beberapa tujuan. Biasanya outline ini bisa sering dimanfaatkan untuk membuat sketsa yang menarik, sebagai gambaran dasar. Dalam beberapa jenis desain outline merupakan dasar dari suatu gambar atau garis terluar dari sebuah elemen.
Dalam menciptakan desain grafis yang menarik, mengatur ketebalan garis outline ini memiliki peran penting. Terdapat beberapa tujuan dalam mengatur ketebalan outline seperti meningkatkan keterbacaan, menciptakan hirarki visual, dan membuat tampilan desain yang menarik. Simak pembahasan ini untuk tahu beberapa tujuan dalam mengatur ketebalan outline dalam desain grafis.
TUJUAN MENGATUR OUTLINE DALAM DESAIN GRAFIS
Dalam desain grafis beberapa elemen grafis seperti ilustrasi, icon, teks dan lain-lain pasti memiliki garis luar atau, yang mana mengatur ketebalannya memiliki beberapa tujuan. Berikut beberapa tujuan dari mengatur outline pada desain grafis:
Meningkatkan Kejelasan Elemen
Dalam menciptakan desain, mengatur berbagai hal tentang elemen akan membantu menciptakan tampilan dengan kesan tertentu. Salah satu tujuan utama dari mengatur outline dalam desain adalah untuk meningkatkan kejelasan elemen desain. Mengatur tingkat ketebalan elemen menjadi lebih tipis atau tebal dapat memberikan kejelasan pada elemen tersebut.
Terkadang outline yang terlalu tebal bisa membuat elemen terlihat berlebihan, sementara outline terlalu tipis bisa membuat elemen mungkin kurang terlihat. Pada desain yang kompleks terdapat banyak elemen-elemen desain, untuk itu pemberian outline yang tebal mungkin akan berguna untuk membuat terlihat lebih jelas dan menonjol. Ketika elemen desain terlihat dan terbaca dengan jelas ini akan mendukung pesan tersampaikan dengan baik.
Memperjelas Batas

Mengatur outline dalam elemen desain grafis juga memiliki tujuan untuk memastikan setiap elemen memiliki batas yang jelas. Dalam desain penggunaan outline yang tebal dapat memperjelas kontur elemen dan membuatnya mudah dikenali. Batas yang jelas juga akan membantu elemen mudah dibedakan dengan elemen lainnya.
Dalam memberikan batas yang jelas pada elemen desain bisa dilakukan dengan mengatur kontur atau pada menu outline secara langsung. Biasanya outline yang tebal akan dibutuhkan pada desain yang kompleks dan padat dengan elemen desain. Ketika beberapa elemen memiliki outline yang tebal atau jelas ini akan mendukung elemen tersebut menonjol, terutama pada elemen yang tumpang tindih. Dalam mengatur elemen perhatikan juga proporsionalnya agar tetap memiliki keseimbangan visual.
Baca juga: Tips Memasangkan Dua Font atau Lebih dalam Desain Grafis
Meningkatkan Keterbacaan
Outline juga dimanfaatkan untuk membuat teks semakin menonjol dan terlihat lebih mudah untuk dibaca. Pada jenis font yang terlalu tipis menambahkan outline akan memberikan teks lebih mudah untuk dibaca. Untuk itu penting mengatur tingkat ketebalan outline untuk meningkatkan keterbacaan teks.
Teks yang diberi garis luar yang lebih tebal bisa membuat teks semakin mencolok dalam desain. Pemberian outline tidak hanya untuk meningkatkan keterbacaan teks tetapi juga menciptakan hirarki informasi. Teks yang lebih tebal akan mudah dibaca dan menjadi titik fokus utama, bahkan dapat terlihat dari jarak yang jauh.
Mengatur tingkat ketebalan outline untuk teks in cukup penting terutama dalam desain media cetak yang besar atau media digital. Pada media digital yang memiliki berbagai ukuran perangkat ini outline yang terlalu tipis bisa membuat teks menjadi kurang jelas.
Memberikan Efek Estetis

Dalam menciptakan efek estetis dalam desain mengatur outline juga bisa membantu menciptakan tampilan ini. Mengkreasikan tingkat ketebalan outline pada elemen desain bisa membantu dalam menciptakan tampilan visual yang menarik perhatian. Misalnya pada outline yang tebal dapat memberikan dimensi kedalaman.
Menggunakan outline yang berlapis-lapis dengan sistem layering bisa menciptakan efek 3D atau nyata dalam elemen desain. Penggunaan warna outline yang berbeda dengan warna elemen utama bisa menciptakan efek nyata atau tiga dimensi. Atur tingkat ketebalan yang bisa menciptakan tampilan yang unik dan menarik perhatian audiens.
Baca juga: Teknik dan Efek dalam Memvariasikan Teks dalam Desain Grafis
Meningkatkan Kontras
Mengatur outline pada elemen desain juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kontras dengan latar belakang. Terkadang elemen teks atau grafis kurang memiliki kontras dengan latar belakang meski sudah menggunakan warna yang tepat. Untuk itu penambahan outline yang tebal dapat membuat elemen desain memiliki kontras yang cukup dan terlihat jelas.
Outline yang tebal juga bisa membuat elemen lebih menonjol dan memiliki kontras yang kuat. Ketika elemen desain memiliki outline yang jelas, ini juga akan meningkatkan daya tarik visual. Serta dapat memberikan fokus utama pada elemen yang penting.
Mempermudah Interaksi Pengguna
Desain yang mengatur outline elemen-elemen dengan bijak akan memberikan kemudahan untuk berinteraksi dengan audiens. Outline yang tebal maupun tipis dalam desain akan membuat desain bisa lebih interaktif. Untuk itu penting mengatur tingkat ketebalan garis luar sesuai kebutuhan, untuk mempermudah audiens dalam membaca desain.
Baca juga: Tips untuk Meningkatkan Keterbacaan Teks dalam Desain Grafis
Meningkatkan Aksesibilitas
Dalam beberapa jenis desain, outline dapat membantu elemen terlihat jelas pada orang yang memiliki gangguan penglihatan. Elemen dengan outline yang tebal akan memberikan kejelasan elemen dan meningkatkan keterbacaan semua kalangan. Elemen desain dengan outline yang tebal dapat lebih mudah terlihat dan diidentifikasi oleh audiens.
Dalam desain yang memperhatikan aksesibilitas, outline tebal dapat membantu pengguna dengan gangguan penglihatan atau disabilitas visual untuk lebih mudah mengidentifikasi dan berinteraksi dengan elemen desain.
Memberikan Efek Retro dan Modern

Outline elemen yang tebal pada elemen seperti teks dan grafis merupakan salah satu ciri dari desain konsep retro atau vintage. Dengan mengatur outline elemen yang tebal akan memberikan efek retro pada desain. Sementara outline yang tipis akan membuat desain terlihat memiliki gaya minimalis. Mengatur tingkat ketebalan outline pada desain tidak hanya memberi efek kedalaman visual tetapi kesan desain retro dan vintage.
KESIMPULAN
Dalam mengatur elemen-elemen desain ada banyak teknik dan aspek yang bisa dikreasikan salah satunya outline atau garis luar pada elemen. Mengatur ketebalan garis luar pada desain akan memberikan kemudahan dalam menciptakan elemen desain yang unik. Selain itu mengatur outline memiliki banyak manfaat seperti meningkatkan keterbacaan, kejelasan dan menciptakan fokus utama.
Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.