Dalam desain grafis prinsip-prinsip desain berperan penting untuk memastikan elemen-elemen desain efektif untuk menyampaikan pesan. Salah satu prinsip yang membantu meningkatkan efektivitas desain adalah prinsip gerakan (movement). Untuk menerapkan prinsip gerakan dalam desain, terdapat beberapa tips yang perlu diperhatikan agar gerakan bisa mendukung pesan.
Prinsip gerakan ini merujuk pada elemen desain dapat disusun untuk menciptakan gerakan dinamis yang bisa menarik perhatian. Gerakan dalam prinsip ini tidak harus bersiap elemen yang bergerak seperti animasi. Tetapi juga dapat hanya berupa elemen statis yang disusun untuk memandu arah pandangan audiens.
Audiens umumnya akan lebih tertarik pada desain yang memiliki gerakan. Hal ini karena akan lebih mudah memandu audiens untuk membaca dan memahami pesannya. Simak pembahasan ini untuk memahami beberapa tips dalam menerapkan prinsip gerakan atau movement dalam desain grafis.
TIPS MENERAPKAN PRINSIP MOVEMENT DALAM DESAIN
Dalam desain penting untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip desain diterapkan untuk menciptakan desain yang lebih menarik. Berikut beberapa tips menerapkan prinsip gerakan dalam desain yang efektif:
Gunakan Garis Bergerak

Untuk menciptakan efek gerakan yang bisa memandu untuk mengarahkan mata audiens ketika melihat bisa memanfaatkan elemen-elemen desain. Elemen desain seperti garis bisa membantu untuk mengarahkan mata pembaca untuk melihat informasi dalam desain. Garis-garis yang mengarah atau bergerak pada arah tertentu dalam desain, akan memberikan ke dan gerakan.
Biasanya garis-garis dimanfaatkan untuk mengarahkan mata manusia dalam melihat desain. Dalam desain infografis timeline misalnya, garis bisa memandu mata manusia membaca informasi mengikuti arah garis. Garis-garis tersebut membantu audiens lebih mudah dalam membaca informasi dan memahaminya.
Animasi dan Transisi
Penggunaan animasi dan efek transisi seringkali efektif untuk menarik perhatian audiens dan memudahkan untuk memahami pesannya. Ketika merancang desain grafis untuk media digital, penggunaan animasi dan transisi akan meningkatkan daya tarik audiens. Ini juga bisa memberikan efek gerakan elemen desain yang dinamis.
Gunakan animasi untuk membuat elemen penting lebih menonjol. Manfaatkan pula animasi untuk mengarahkan pembaca melihat elemen yang penting dengan memberikan efek animasi pada garis, lingkaran, atau elemen tersebut. Gunakan efek transisi perubahan objek secara halus untuk memandu audiens dalam mengikuti navigasi pembacaan dalam desain.
Baca juga: Tipografi Responsif: Memilih Font untuk Desain Web dan Mobile
Efek Blur dan Motion Blur

Dalam desain efek blur atau motion blur juga bisa digunakan untuk memberikan efek gerakan dalam desain. Ketika elemen dalam desain grafis dibuat untuk menciptakan gerakan visual akan memandu audiens dalam melihat desain. Audiens akan tertarik untuk membaca elemen yang memiliki ilusi gerakan yang dinamis.
Efek blur dan motion blur ini dapat membuat elemen desain terlihat memiliki gerakan elemen yang dinamis. Pemberian efek blur pada elemen bisa membuat audiens fokus pada elemen utama. Efek blur pada elemen terkadang juga bisa memberikan ilusi gerakan yang cepat.
Overlap dan Perspektif
Memberikan elemen efek tumpang tindih dan perspektif dalam desain juga memberikan ke dan kedalaman visual dan gerakan elemen desain. Penting untuk mengatur elemen dengan bijak untuk menciptakan gerakan yang memandu arah pandangan audiens. Dengan menumpuk beberapa elemen akan memberikan dimensi kedalaman yang menciptakan efek gerakan kedalam.
Pemberian perspektif dapat memberikan elemen terlihat memiliki gerakan pada desain. Objek yang tumpang tindih juga memberikan ilusi untuk memastikan desain terlihat lebih berdimensi. Desain yang memiliki kedalaman visual akan memberikan tampilan atau kesan gerakan dan arah pada elemen desain.
Pola Berulang
Penggunaan pola berulang juga bisa memberikan efek gerakan dalam desain. Pola berulang yang disusun dan diatur dengan rapi akan menciptakan gerakan yang dinamis. Terutama ketika pola yang sama disusun dengan skala yang berbeda akan menciptakan ilusi gerakan.
Elemen desain dengan pola yang sama dan disusun dari kecil ke besar akan menciptakan efek gerakan mata pada arah tertentu. Pola yang disusun berulang dengan terstruktur dapat menciptakan gerakan atau aliran. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengarahkan pembacaan informasi yang runtut.
Tipografi yang Dinamis

Selain objek, elemen tipografi juga bisa memberikan ilusi gerakan dalam desain grafis. Penting untuk memilih jenis huruf yang mudah namun memiliki karakteristik tersendiri. Beberapa gaya desain huruf yang unik dapat menciptakan kesan gerakan.
Selain penggunaan tipografi dengan skala berbeda untuk menciptakan hirarki juga membantu dalam memberikan efek gerakan. Ketika elemen tipografi memiliki ukuran berbeda, audiens bisa melihat informasi teks dari yang terbesar ke terkecil. Arah pandangan mata audiens ini di pengadilan oleh skala huruf yang berbeda-beda.
Baca juga: Peran Tipografi dalam Desain Grafis: Memahami Kekuatan Tulisan
Gradient dan Shadow
Penerapan warna gradien dan efek bayangan juga memberikan kesan gerakan dalam desain grafis. Ketika elemen menggunakan warna gradien, elemen akan terlihat lebih hidup dan memiliki ilusi gerakan yang unik. Sementara shadow atau bayangan dapat memberikan efek gerakan cahaya dengan memberikan efek bayangan pada elemen desain.
Kedua efek ini juga memberikan kedalaman visual yang menarik. Ketika kedua efek ini diterapkan dengan baik ini bisa memberikan efek gerakan yang menarik.
Keseragaman dalam Pergerakan
Dalam menerapkan prinsip gerakan penting untuk memastikan elemen-elemen desain terlihat dan terorganisir dengan baik. Biasanya elemen yang konsisten dalam tata letak dan ukurannya akan memberikan efek gerakan atau arah pandangan pada elemen-elemen desain. Elemen yang serupa dan terkait dapat menciptakan kesatuan yang konsisten.
Eksperimen dengan Proporsi
Gerakan dalam desain umumnya dipengaruhi oleh proporsi elemen yang mana bisa memberikan kesan gerakan atau arah pandangan mata audiens. Pengaturan proporsi yang seimbang dan tepat akan menciptakan efek yang mudah untuk dipahami oleh audiens. Atur untuk merubah ukuran elemen untuk menciptakan gerakan atau mengarahkan pandangan mata audiens ketika melihat desain.
Baca juga: Pentingnya Mengatur Proporsi dalam Desain Grafis
Konsentrasi Fokus
Dalam menerapkan gerakan, penting desain memiliki titik fokus, untuk menyoroti elemen penting. Hal ini untuk memberikan audiens arah pembacaan berdasarkan informasi penting terlebih dahulu. Adanya titik fokus utama akan mengarahkan mata audiens dalam membaca desain.
KESIMPULAN
Dengan menerapkan prinsip-prinsip desain yang bijak seperti gerakan (movement) ini akan membantu meningkatkan daya tarik desain grafis. Untuk menerapkan prinsip gerakan ada beberapa tips yang menciptakan gerakan seperti skala dan tata letak elemen. Desain yang memiliki gerakan akan mudah dipahami dan menarik perhatian audiens. Hal ini akan membantu mengkomunikasikan pesan dengan efektif.
Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.