Dalam roda warna, warna terbagi menjadi dua skala berdasarkan temperatur yaitu warm dan cool. Skala warna warm (hangat) dan Cool (Dingin) ini dalam penggunaannya memberikan suasana yang hangat dan dingin. Skala warna warm dan cool ini memiliki beberapa perbedaan yang signifikan.
Jika penggunaan warna warm dapat menciptakan kesan dan suasana hangat, sementara warna cool bisa membuat desain berkesan dingin atau tenang. Penggunaan kedua skala ini harus disesuaikan dengan kebutuhan desain. Sementara kombinasi warna hangat dan dingin bisa menciptakan Kontras yang kuat.
Biasanya skala warna ini digunakan untuk menciptakan kesan visual yang menarik pada desain. Skala warna ini bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan desain mulai dari desain identitas merek, kemasan hingga materi pemasaran. Simak pembahasan ini yang akan membahas perbedaan dan peran dari penggunaan dari skala warna warm dan cool dalam desain.
Penggunaan kedua skala ini pada desain grafis dapat memberikan dampak besar pada suasana dan pesan yang ingin disampaikan.
SKALA WARNA WARM (HANGAT)
Skala warna hangat ini memberikan nuansa hangat pada desain. Warna hangat ini mencakup warna seperti merah, jingga, dan kuning. Warna-warna hangat juga sering dikaitkan dengan cahaya matahari atau api.
Penggunaan warna-warna hangat seringkali digunakan untuk memberikan suasana hangat, energik dan semangat. Dalam dunia desain grafis skala warna dimanfaatkan untuk menciptakan desain dengan suasana serupa. Misalnya pada desain poster dengan tema musim gugur, atau desain logo yang ingin mencerminkan ambisi dan semangat.
Terkadang dalam penggunaannya warna hangat bisa memberikan kesan yang dramatis dan menarik perhatian audiens. Penggunaan skala warna hangat yang bijak dan sesuai kebutuhan akan membantu menciptakan suasana yang diharapkan.
SKALA WARNA COOL (DINGIN)
Sementara skala warna dingin ini dalam penggunaan untuk desain grafis dapat menciptakan nuansa yang dingin pada desain. Skala warna ini mencakup beberapa warna seperti biru, hijau dan ungu. Warna-warna dingin ini bisa menciptakan suasana menyegarkan, dingin, tenang dan profesional.
Warna dingin juga sering dikaitkan dengan alam, air dan langit. Penggunaan warna terkait alam bisa memberikan nuansa menyegarkan dan menyenangkan pada desain. Skala warna dingin bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan desain logo ataupun desain poster untuk menciptakan suasana sesuai warna hangat.
Dalam desain grafis penggunaan warna dingin dapat menciptakan suasana elegan, santai dan profesional. Misalnya desain logo warna biru sering digunakan untuk menciptakan kesan profesional, atau desain poster warna hijau yang terkait dengan pesan lingkungan.
Baca juga: Kombinasi Warna yang Dapat Menciptakan Hirarki Visual
PERBEDAAN WARNA WARM DAN COOL
Dalam skala warna warm dan cool memiliki perbedaan pada kesan visual yang diciptakan dari kedua warna tersebut. Berikut perbedaan kedua skala warna ini:
Warna Warm (Hangat)
Warna: merah, jingga, kuning dan nuansa biru-hijau sering dikaitkan dengan matahari, api dan energi.
Kesan Visual: menciptakan kesan hangat, energik, ambisi dan semangat. terlihat lebih dekat dan warna yang mencolok.
Warna Cool (Dingin)
Warna: Biru, hijau, ungu dan nuansa biru-hijau. sering diasosiasikan dengan air, langit, alam dan tumbuhan.
Kesan Visual: memberikan desain dengan nuansa yang dingin, menenangkan, segar dan profesional. Warna dingin biasanya terlihat lebih jauh secara visual dan tidak terlalu mencolok.
Baca juga: Cara Memilih Warna yang Tepat untuk Teks dalam Desain Grafis
PERAN DARI PENGGUNAAN KEDUA SKALA WARNA WARM DAN COOL
Skala warna warm dan cool ketika digunakan dalam desain grafis memiliki beberapa peran. Berikut beberapa peran dari penggunaan warna warm dan cool dalam desain grafis:
Menentukan Suasana dan Emosi
Skala warna hangat dan dingin ketika digunakan dalam desain grafis akan menciptakan suasana dan emosi sesuai warna yang digunakan. Penggunaan warna yang bijak akan menciptakan kesan dingin atau hangat sesuai keinginan atau pesan yang ingin disampaikan. Penting memilih suasana seperti apa yang ingin diciptakan dalam sebuah desain, apakah hangat, dingin atau keduanya.
Penggunaan warna hangat akan menciptakan desain dengan suasana yang hangat serta menciptakan emosi yang energik dan semangat. Sementara warna dingin bisa digunakan untuk menciptakan desain dengan suasana dingin dan memberikan kesan emosi yang tenang, segar dan menyenangkan. Penggunaan skala warna ini harus disesuaikan dengan kebutuhan suasana desain yang ingin diciptakan.
Baca juga: Skala Warna: Definisi dan Jenis Skala Warna
Mengarahkan Perhatian
Penggunaan skala warna ini dapat mengarahkan perhatian audiens ketika melihat desain. Contohnya pada penggunaan warna hangat yang bisa menonjolkan elemen desain yang penting. Warna hangat untuk elemen utama dapat dengan cepat menarik perhatian dan fokus audiens.
Sementara warna dingin bisa dimanfaatkan sebagai warna layar belakang untuk menonjolkan elemen dengan warna hangat. Penggunaan warna dingin sebagai latar belakang dapat memberikan kontras yang cukup, sehingga elemen desain bisa terlihat jelas. Warna dingin dalam desain kerap kali digunakan juga untuk elemen pendukung agar tidak terlalu menarik perhatian.
Menciptakan Kontras dan Keseimbangan
Skala warna hangat dan dingin dalam desain bisa dimanfaatkan untuk menciptakan kontras antar elemen atau latar belakang. Perpaduan warna hangat dan dingin bisa menciptakan kontras yang mencolok. Ini bisa membuat elemen dan tampilan desain terlihat menarik perhatian, namun juga seimbang.
Misalnya penggunaan warna biru dan merah bisa menciptakan kontras yang kuat dan tampilan yang mencolok. Warna ini bisa memberikan tampilan yang dinamis dan menarik. Perpaduan warna hangat dan dingin bisa dimanfaatkan untuk desain dengan konsep duotone.
Baca juga: Tipe-tipe Kontras dalam Desain Grafis Untuk Menciptakan Hirarki
Meningkatkan Keterbacaan
Dalam dunia desain perpaduan warna hangat dan dingin bisa digunakan untuk meningkatkan keterbacaan teks. Warna hangat dan dingin ketika dipadukan dapat menciptakan kontras sehingga bisa meningkatkan pula keterbacaan teks. Warna dingin cenderung lebih mudah untuk memberikan kontras pada teks agar mudah untuk dibaca.
KESIMPULAN
Dalam dunia desain terdapat beberapa skala warna termasuk skala warm (hangat) dan cool (dingin) pada desain. Penting memahami tentang skala warna termasuk definisi, cakupan warna hingga suasana yang diciptakan. Hal ini akan membantu memilih skala warna yang tepat sesuai kebutuhan desain. Warna hangat bisa menciptakan suasana hangat dan energik, sementara warna dingin bisa menciptakan suasana dingin dan tenang. Kombinasi keduanya bisa menciptakan kontras yang cukup antar elemen dan latar belakang.
Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.