Gaya huruf yang digunakan dalam desain harus diperhatikan dengan bijak agar sesuai gaya desain atau pesan yang ingin disampaikan. Pemilihan jenis font tidak semata-mata karena memiliki tampilan unik dan beda dari yang lain, tetapi juga perlu memertimbangkan beberapa hal. Hal ini karena setiap gaya huruf memiliki perbedaan dalam hal penggunaan untuk jenis desain grafis yang berbeda.
Tipografi sendiri merupakan teknik dalam mengatur huruf dan memilih gaya huruf dalam desain. Sementara itu menurut Roy Brewer (1971) tipografi adalah penataan, pemilihan dan pengaturan baris-baris huruf1. Dapat disimpulkan jika tipografi adalah cara mengatur huruf agar tampil menarik, mudah dibaca dan menyampaikan informasi dengan baik.
Huruf-huruf yang tersusun membentuk kata hingga kalimat dalam sebuah desain perlu diatur dengan bijak agar bisa membantu dalam mengkomunikasikan pesan. Setiap gaya huruf dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan pesan tertentu. Ketika memilih gaya huruf pahami perbedaan gaya huruf agar dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan desain.
Jika kita melihat sejarah dari jenis-jenis tipografi sebenarnya ada banyak jenis beberapa yang umum seperti serif, sans serif, script, dan decorative. Namun jika diklasifikasikan berdasarkan rupa hurufnya ada blackletter, humanis, old style, modern, slab serif, geometris dan lain-lain. Pertimbangkan beberapa hal ini ketika memilih gaya huruf untuk desain grafis:
Gaya Huruf
Ketika memilih font yang akan digunakan dalam desain, perhatikan gaya huruf apa saja yang dimiliki font. Umumnya beberapa jenis font memiliki beberapa gaya huruf seperti thin, light, bold, hingga regular. Gaya huruf ini memiliki ketebalan huruf yang berbeda, sementara itu kadang ada juga huruf italic atau miring dalam sebuah variasi typeface.
Jika font tidak memiliki banyak jenis gaya huruf, ini perlu dipertimbangkan lagi karena terkadang tipografi akan digunakan dalam berbagai aspek. Hindari memilih jenis font yang tidak memiliki banyak gaya huruf karena bisa kurang efektif. Setiap gaya huruf bisa menciptakan kesan yang berbeda pada desain grafis.
Penggunaan Tipografi
Jika tipografi akan digunakan untuk teks judul, pilih gaya huruf yang tebal agar mudah terlihat. Untuk tubuh teks atau paragraf gunakan jenis gaya huruf yang tipis sehingga tulisan yang kecil dan banyak mudah terbaca. Sementara untuk sub judul di bawah judul bisa menggunakan gaya huruf yang sedang atau reguler agar tidak terlalu mencolok.
Perbedaan gaya huruf yang digunakan dalam sebuah desain akan membantu menciptakan hirarki informasi. Audiens bisa lebih mudah mengikuti alur pembacaan informasi dalam desain dengan adanya perbedaan gaya huruf. Penting untuk menggunakan gaya huruf berbeda untuk setiap jenis teks agar menciptakan perbedaan yang jelas.
Gaya atau Tema Desain
Dalam memilih gaya huruf yang tebal, tipis atau miring ini pertimbangkan juga gaya desain dan tema desain. Desain grafis yang bertema elegan tidak akan cocok dengan gaya huruf yang tebal. Sementara tema desain futuristik biasanya cocok dengan gaya huruf miring, tebal dan tipis.
Baca juga: Trik Tipografi untuk Meningkatkan Keterbacaan Teks Desain
Bentuk huruf yang kaku dan ramah juga akan cocok digunakan pada gaya huruf yang berbeda. Huruf yang kaku dan tebal akan cocok desain logo yang ingin memberikan kesan profesional. Sementara gaya huruf ramah dan tipis akan menciptakan kesan menyenangkan pada desain kemasan.
Keterbacaan
Memilih gaya huruf yang tebal atau tipis juga perlu memerhatikan keterbacaan teks tersebut pada berbagai ukuran. Ketika teks digunakan pada ukuran yang berbeda ini bisa mengurangi keterbacaan jika gaya huruf tidak sesuai. Jika teks digunakan dalam ukuran yang kecil jangan memilih jenis font yang terlalu tipis atau tebal.
Font dengan gaya huruf yang tebal sebaiknya diatur jarak antar hurufnya agar mudah terbaca terutama pada ukuran yang kecil. Biasanya jika ukuran teks digunakan dalam skala kecil, gunakan font yang tipis agar mudah terbaca. Sementara untuk judul yang mudah terbaca, gunakan jenis font yang tebal agar mencolok.
Sesuaikan Kesan atau Pesan yang Diciptakan
Penggunaan gaya huruf dalam desain grafis juga dapat menciptakan tampilan tertentu dalam desain seperti ramah atau kaku. Gaya huruf yang tebal bisa digunakan untuk menciptakan kesan yang profesional dan tegas. Terutama jika bentuk huruf memiliki ujung tajam, sementara ujung yang bulat dan tebal akan menciptakan tampilan yang ramah.
Jika menggunakan gaya huruf yang tipis biasanya desain grafis akan terlihat elegan, ramah dan mudah dibaca. Huruf yang tipis dengan ujung tajam akan cocok dengan kesan modern yang canggih dan inovatif. Sementara itu untuk huruf tipis dengan dekorasi elemen bisanya akan menciptakan kesan tradisional dan elegan.
Baca juga: 7 Manipulasi Tipografi untuk Membuat Desain Lebih Menarik
CONTOH PEMILIHAN GAYA HURUF
Setelah melihat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih gaya huruf yang tebal, tipis atau miring. Setiap gaya huruf bisa menciptakan kesan berbeda pada desain grafis bergantung pada penggunaannya. Berikut beberapa contoh penggunaan gaya huruf dalam desain grafis:
Font Tebal
Untuk jenis tipografi dengan gaya huruf yang tebal memiliki beberapa variasi gaya yang menarik seperti buat, kaku, dan unik. Font tebal juga memiliki gaya variasi berbeda di setiap jenis font. Font tebal pada font serif dan sans serif akan menciptakan nuansa yang berbeda, font serif tebal akan bergaya seperti old style, sementara sans serif tebal akan bergaya kaku.
Ramah atau bulat: Biasanya jenis font tebal yang ramah seringkali ditemui untuk merek makanan dan minuman. Hal ini karena merek minuman ingin membangun citra positif, memberikan kesan yang menyenangkan dan efektif untuk dibaca. Bentuk huruf pada jenis font tebal yang ramah ini memiliki ujung bulat dan garis-garis melengkung yang ramah.
Kaku dan tajam: Sementara untuk font tebal yang memiliki ujung huruf tajam dan garis huruf yang kaku cocok untuk logo perusahaan besar dan merek teknologi. Font tebal yang kaku dapat memberikan kesan futuristik dan kaku. Merek teknologi yang ingin menyampaikan kesan modern dan canggih akan cocok dengan font tebal yang kaku.
Font Tipis
Sementara itu penggunaan font dengan gaya huruf yang tipis akan menciptakan kesan elegan dan modern. Font dengan gaya huruf tipis ini juga memiliki beragam variasi huruf yang berbeda. Semakin tipis hurufnya akan semakin sulit dibaca, maka dari untuk penggunaan gaya huruf tipis disesuaikan kebutuhan.
Elegan: Untuk jenis font tipis dengan garis-garis melengkung bisa menciptakan kesan elegan dalam desain grafis. Font serif atau script yang tipis seringkali menciptakan kesan elegan dan klasik. Terkadang beberapa font tipis diberi dekorasi sederhana seperti ornamen untuk menciptakan tampilan yang klasik dan tradisional.
Baca juga: 7 Aturan dalam Tipografi untuk Meningkatkan Keterbacaan Konten
Modern: Sementara untuk jenis font tipis dengan tampilan bersih tanpa serif dan dekorasi dapat menciptakan kesan modern. Beberapa font modern juga ada yang menggunakan gaya font tipis dengan tampilan bersih. Untuk menggunakan font tipis dan berkesan modern ini bisa menggunakan jenis font sans serif.
Italic Font atau Miring
Untuk penggunaan tipografi dengan gaya huruf miring ini biasanya dapat pula memberikan kesan elegan dan modern. Font miring biasanya dipilih untuk jenis desain undangan, formal, hingga klasik. Gaya huruf miring dengan font tebal akan menciptakan tampilan tipografi yang semakin kaku.
Berbeda dengan gaya huruf miring dengan gaya tipis akan menciptakan tampilan yang elegan. Banyak jenis font yang memiliki gaya huruf miring karena bisa digunakan untuk menciptakan variasi dalam desain. Seringkali gaya font script memiliki banyak variasi gaya huruf yang miring.
KESIMPULAN
Dalam memilih dan menggunakan tipografi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar teks tampil menarik dan mengkomunikasikan pesan dengan baik. Setiap jenis font akan memiliki beragam variasi gaya huruf yang berbeda, seperti tebal, tipis dan miring, yang mana dapat digunakan untuk kebutuhan yang berbeda. Ketika memilih gaya tersebut biasanya perlu memeprtimbangkan kesan seperti yang ingin diciptakan dari pemilihan gaya huruf tersebut.
Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.
- Sudana, Dendi. (2001). Tipografi: Sebuah Pengantar. Bandung: Journal UNISBA ↩︎