Memahami Anatomi Tipografi: Dasar-Dasar Struktur Huruf

Tipografi merupakan teknik dalam mengatur dan memilih gaya huruf yang sesuai kebutuhan. Tipografi yang tersusun dari huruf-huruf dengan gaya huruf dari font tertentu ini memiliki anatomi atau struktur tersendiri. Dalam memodifikasi gaya huruf kedalam bentuk baru yang unik, penting untuk memahami anatomi tipografi agar penciptaan modifikasi bisa terlihat menarik dan proporsional.

Dalam menciptakan memodifikasi font yang tepat penting mengetahui bagian-bagian struktur dari huruf dengan baik. Hal ini akan membantu dalam menciptakan tampilan huruf yang menarik, mudah dibaca dan menyampaikan pesan dengan jelas. Tipografi sendiri memiliki beberapa bagian penting yang membentuk sebuah huruf-huruf. 

Ketika dapat memahami anatomi tipografi dengan baik, ini juga memungkinkan untuk desainer bisa mengatur jarak antar huruf yang bijak agar mudah terbaca. Termasuk akan membantu dalam proses modifikasi bentuk, ketebalan dan tata letak huruf dalam desain. Mempelajari tipografi tidak cukup hanya cara mengatur dan memilih sesuai kebutuhan tetapi juga penting mempelajari struktur hurufnya dengan baik.

Read More
jasa-desain-logo-satu-hari-jadi

BAGIAN-BAGIAN ANATOMI TIPOGRAFI

Memahami Anatomi Tipografi: Dasar-Dasar Struktur Huruf

Dalam rangka menciptakan tampilan huruf yang menarik dan mudah untuk dibaca, penting juga untuk memahami struktur dasar dari huruf. Ini juga akan membantu dalam proses modifikasi dengan mengetahui bagian-bagian dari huruf, berikut penjelasan tentang anatomi tipografi: 

Stem (Batang)

Salah satu struktur yang pada huruf yang memiliki bentuk lurus sepanjang huruf adalah stem atau batang. Diberi nama seperti batang karena bentuknya seperti batang pohon yang menopang struktur lainnya. Pada huruf yang memiliki garis lurus vertikal atau diagonal ini stem seperti terdapat pada huruf “P” atau “T”. Kedua huruf ini memiliki garis lurus sebagai batang yang menopang huruf termasuk pada beberapa huruf lainnya. 

Tidak hanya lurus batang ini juga bisa berbentuk diagonal seperti pada huruf “Y” dan “V”. Stem atau batang ini dalam struktur huruf merupakan struktur utama yang membentuk struktur dasar huruf. Sem ini juga dalam struktur huruf juga memberikan bentuk huruf dan dimensi utama huruf.

Bowl (Mangkuk)

Untuk struktur yang diberi nama bowl ini merupakan bagian melengkung dalam huruf seperti pada huruf “P”, “B” DAN “D”. Bentuk melengkung setengah lingkaran dalam huruf tersebut disebut bowl atau mangkuk karena memang bentuknya seperti mangkuk. Bentuk bowl ini bisa besar atau kecil tergantung pada jenis hurufnya.

Perlu dipahami jika bowl ini bukan bentuk bulat atau ruangan dalam bentuk melengkung pada huruf, melainkan garis setengah lingkaran pada huruf “P” tersebut misalnya. Bentuk bowl ini memperjelas perbedaan antar huruf.

Baca juga: Tipografi Responsif: Memilih Font untuk Desain Web dan Mobile

Counter (Ruangan Dalam)

Memahami Anatomi Tipografi: Dasar-Dasar Struktur Huruf

Jika garis melengkung dalam struktur huruf disebut mangkuk, sementara itu ruangan yang terbentuk dari bentuk melengkung ini disebut counter. Counter atau disebut juga ruang kosong ini terbentuk dari struktur melengkung, lingkaran atau setengah lingkaran. Ruangan kosong yang tertutup ini disebut counter, yang mana memiliki peran penting dalam membentuk identitas huruf.

Counter ini juga memiliki tujuan untuk memperjelas bentuk huruf, dan memudahkan huruf terbaca dengan jelas. Ruangan kosong dalam struktur huruf ini juga berperan dalam membentuk citra huruf, biasanya terdapat pada huruf seperti “o”, “e” dan “g”. Terkadang jika huruf dalam bentuk huruf kapital ruang kosong bisa hilang misalnya pada huruf ”g”, pada huruf “G” kapital ini counter menjadi open counter. 

Ascender (Peninggi)

Untuk bentuk huruf yang tinggi biasanya terdapat bagian yang disebut ascender. Bagian ini merupakan bagian dari huruf yang melewati garis baseline atas. Tinggi huruf yang melebihi bagian atas tersebut diberi nama baseline, seperti pada bagian atas huruf “f”, “h”, atau “b”. 

Beberapa huruf yang memiliki struktur yang tinggi melebihi garis baseline atas akan memiliki ascender. Adanya ascender ini memberikan karakteristik unik pada huruf-huruf yang tinggi. Ini juga membantu menciptakan tampilan teks yang lebih proporsional.

Descender (Penurun)

JIka huruf yang tinggi melebihi baseline atas akan memiliki ascender, begitupun sebaliknya akan memiliki descender. Bagian descender ini merupakan struktur huruf yang memiliki panjang huruf melebihi baseline bawah. Bagian huruf tersebut akan disebut descender seperti pada bagian bawah pada huruf “y”, “p” dan “ g”. 

Struktur descender ini memberikan karakteristik khusus pada huruf-huruf tersebut. Selain itu descender ini juga menciptakan keseimbangan dengan adanya ascender yang menjulang ke atas, tampilan huruf-huruf pun bisa seimbang. 

Baca juga: Kesalahan Tipografi: Kunci untuk Desain Grafis Profesional

Baseline (Garis Dasar)

Memahami Anatomi Tipografi: Dasar-Dasar Struktur Huruf

Berbicara soal anatomi huruf pada tipografi ada yang namanya baseline atau garis-garis horizontal yang menjadi landasan dalam penempatan huruf. Garis-garis tersebut bertugas memastikan huruf berada dalam garis yang sejajar. Adanya garis ini akan membantu huruf bisa terlihat rapi, terstruktur dan seimbang satu sama lain.

Baseline ini menjadi dasar referensi dalam menempatkan huruf-huruf dalam teks agar terlihat rapi dan mudah dibaca. Termasuk dalam membantu mengatur tinggi dan bagian bawah struktur huruf tetap rapi dan sejajar tidak kepanjangan. Baseline sendiri memiliki beberapa jenis, ada yang digunakan mengatur tinggi, pendek dan garis dasar ditengah tempat untuk menempatkan elemen huruf. 

Cap Height (Tinggi Kapital)

Dalam struktur huruf untuk huruf kapital, biasanya ada aturan standar ketinggian untuk huruf kapital. Cap height ini dalam anatomi tipografi merupakan tinggi huruf kapital dalam teks. Biasanya garis untuk cap height ini ada di bawah garis ascender yang paling atas. 

X-Height (Tinggi-X)

Sementara untuk garis X-height dalam anatomi tipografi merupakan garis yang mengatur ketinggian huruf-huruf kecil atau yang bukan kapital dalam sebuah teks, seperti huruf, “a” “i” dan “c”. Adanya cap height dan x-height dalam anatomi huruf akan menciptakan tampilan huruf-huruf dalam teks terlihat seimbang dan rapi. 

Baca juga: Tren Tipografi Terbaru yang Bisa Digunakan dalam Desain Grafis

Serif (Penjorokan)

Salah satu struktur huruf yang membentuk jenis huruf ini merupakan dekorasi serif kecil pada setiap ujung huruf. Terkadang panjang serif ini bergantung pada jenis hurufnya, penggunaan serif memberikan kesan klasik, sementara huruf tanpa serif memiliki tampilan modern. Detail kecil yang menonjol dari ujung huruf horizontal ini sering digunakan pada jenis font era klasik seperti times new roman. 

Stress (Kemiringan)

Dalam anatomi tipografi  juga terdapat garis atau arah kemiringan utama dari huruf. Stress ini bisa fleksibel bisa bersifat vertikal, horizontal, dan diagonal. Kemiringan ini memberikan karakter unik yang membantu huruf bisa terlihat proporsional. 

Shoulder 

Bagian ini merupakan bagian yang sedikit melengkung pada huruf  seperti “h” “n” dan “m”. Garis melengkung dalam huruf ini merupakan bagian dari struktur yang membentuk lengan huruf. Bagian shoulder yang melengkung ini menjadi ciri khas yang unik pada huruf tersebut.

KESIMPULAN

Tipografi yang merupakan teknik dalam memilih dan mengatur huruf-huruf dalam teks ini memiliki anatomi. Anatomi tipografi terdiri dari beragam bagian-bagian huruf yang membentuk karakteristik unik pada setiap huruf. Dalam artikel tersebut hanya beberapa bagian huruf yang dijelaskan sementara struktur huruf sendiri terdiri dari berbagai bagian. Beberapa yang tidak bisa disebutkan dalam artikel ini seperti tail, ear, terminal, loop, hingga arc. 

Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.

Related posts