Ketika merancang desain grafis salah hal penting yang harus diperhatikan adalah penggunaan gaya desain yang tampil beda. Biasanya memang ada beberapa penggunaan gaya desain dan elemen visual yang populer untuk membuat desain tampil relevan. Salah satunya hindari menggunakan font yang populer dan gunakan font yang jarang digunakan yang mirip font populer.
Penggunaan elemen visual seperti font yang mirip bisa membuat desain menjadi membosankan dan kurang menarik. Beranilah menggunakan gaya font yang baru dan jarang digunakan agar desain tampil lebih menarik. Pemilihan gaya font yang digunakan berperan penting dalam membuat desain tampil lebih menarik perhatian dan tidak membosankan.
REKOMENDASI FONT YANG BARU ATAU JARANG DIGUNAKAN DARIPADA FONT POPULER
Saat mencip desain grafis cobalah untuk berani menggunakan rekomendasi font yang kurang populer atau baru tapi memiliki gaya yang mirip. Penggunaan font populer bisa membuat desain tampak membosankan dan kurang menarik. Berikut beberapa rekomendasi font baru yang jarang digunakan namun mirip dengan font populer:
Hindari Font Montserrat dan Gunakan Hauora Sans
Font Montserrat yang termasuk kategori font yang bersih dan mudah untuk dibaca tetapi sudah cukup umum digunakan. Jenis font ini termasuk font yang disukai oleh sebagian besar desainer. Hal ini membuat font Montserrat akan menjadi pilihan paling bagi desainer karena bentuk font sederhana dan memiliki keterbacaan yang baik.
Saking populernya penggunaan font ini, gaya font ini banyak ditemui dalam desain logo sehingga bisa membosankan. Ganti penggunaan font Montserrat dengan menggunakan font Hauora sans yang juga tampil sederhana. Font Hauora Sans inj juga tampil bersih dan mudah dibaca seperti font Montserrat, cocok untuk desain logo.
Hindari Font Poppins dan Gunakan Kolektif
Font Poppins juga cukup populer dan sering digunakan oleh desainer karena tampil sederhana dan mudah terbaca. Gaya huruf Poppins lebih bersih dan tampil modern dibandingkan font Montserrat. Penggunaan font Poppins dalam desain grafis juga termasuk sudah banyak sehingga bisa diganti dengan font yang mirip.
Gunakan jenis font kollektif ini untuk menggantikan font Poppins yang sederhana dan modern. Font kollektif memiliki tampilan bersih dengan garis yang tajam sehingga cocok untuk desain modern. Font kollektif bisa menggantikan gaya font Poppins yang bersih dan mudah dibaca.
Baca juga: 9 Font Terbaik untuk Desain Brand Minuman yang Menarik
Hindari Font Arial dan Gunakan Clinton
Penggunaan gaya font yang bersih dan sederhana memang populer pada gaya desain modern sehingga font Arial juga populer. Salah satu jenis font yang paling populer ini juga banyak digunakan dalam desain formal seperti dokumen dan proposal. Penggunaan font Arial sudah cukup mainstream dan sebaiknya dihindari dan digantikan dengan font lain.
Font yang bisa menggantikan gaya huruf Arial adalah seperti font Clinton, font ini seperti Arial yang sederhana dan mudah terbaca. Tampilan font ini bergaya formal dan sederhana sehingga cocok dengan gaya desain formal. Font Clinton ini dapat menjadi rekomendasi baru yang cocok menggantikan font Arial yang formal.
Hindari Times New Roman tapi Gunakan Klyron
Berbicara soal penggunaan font jenis serif, jenis font Times New Roman termasuk yang paling populer. Penggunaan font populer seperti Times now roman harus mulai dihindari untuk menciptakan desain visual yang lebih menarik. Meskipun font Times new roman bersih dan mudah dibaca tetapi gaya hurufnya sudah terlalu klasik.
Jika ingin memiliki gaya font serif, daripada memilih font Times New Roman gunakan font Klyron. Font Klyron yang memiliki serif ini tidak tampil seformal dan sekaku font Times New Roman sehingga tampil lebih elegan daripada formal. Penggunaan gaya font Klyron ini akan cocok menciptakan kesan elegan pada desain logo fashion.
Hindari Font Futura dan Gunakan Jost
Penggunaan font Futura yang bersih dan sederhana juga populer, ini termasuk font favorit desainer. Biasanya font Futura akan efektif digunakan untuk desain logo agar teks nama merek mudah untuk dibaca. Namun karena sudah banyak digunakan penggunaan jenis font ini bisa membuat desain kurang menarik.
Untuk menggantikan font Futura yang memiliki keterbacaan baik pada ukuran kecil dan gaya huruf lowercase, gunakan font Jost. Jenis font Jost ini tampil sederhana dan bersih yang mana gaya hurufnya mirip dengan Futura. Font ini akan tampil efektif untuk menggantikan gaya font Futura yang sederhana dan bersih.
Baca juga: Inspirasi Font untuk Branding Vintage Bisnis Kecil
Hindari Font Helvetica dan Gunakan Jakarta Sans
Font Helvetica juga termasuk jenis font yang cukup populer dan sering dipilih oleh desainer. Gaya huruf dalam font ini tampil bersih dan sederhana sehingga mudah terbaca pada berbagai media dan ukuran. Penggunaan font ini populer untuk kebutuhan desain logo, kemasan hingga poster bergaya minimalis.
Untuk menggantikan font Helvetica yang mainstream ini gunakan jenis font jakarta Sans sehingga bisa tampil sederhana. Gaya Sans serif pada font jakarta sans menciptakan tampilan teks yang sederhana dan mudah untuk dibaca. Font Jakarta Sans akan efektif digunakan dalam berbagai kebutuhan desain termasuk logo dan font brosur yang kecil.
Hindari Font Comic Sans dan Gunakan Comico
Sebenarnya font Comic sans adalah font terlarang untuk digunakan dalam desain grafis kecuali pada desain komik. Penggunaan Comic sans akan membuat desain kurang profesional dan menarik. Font ini sangat jarang digunakan untuk membuat desain seperti logo, poster, hingga desain kemasan dan website.
Jika ingin tampil ramah dan sederhana, daripada menggunakan font Comic Sans cobalah menggunakan font Comico. Font ini memiliki desain huruf yang lebih baik daripada font Comic sans dan lebih menarik. Gunakan font Comico yang ramah dan sederhana ini hanya untuk desain poster kreatif atau logo anak-anak.
Baca juga: Rekomendasi Font untuk Berbagai Jenis Desain Sport
MENGAPA PERLU MENGGUNAKAN FONT YANG JARANG DIGUNAKAN?
Font dalam desain grafis memiliki banyak peran seperti menyampaikan informasi, mencerminkan identitas merek dan memperindah visual yang harmonis. Untuk itu font yang digunakan harus menarik agar menciptakan tampilan desain yang berkualitas. Ada beberapa alasan mengapa penggunaan font jarang digunakan lebih disarankan daripada menggunakan font populer.
Menciptakan Desain yang Lebih Menarik
Font populer bisa membuat desain tampil relevan dengan tren desain dan gaya desain yang populer. Namun hasilnya desain visualnya bisa terlalu biasa saja dan kurang menarik karena menggunakan font populer. Meski font populer tampil lebih proporsional terkadang desain jadi kurang menarik perhatian. Penggunaan gaya font lain yang mirip dengan font populer bisa membuat desain lebih menarik.
Membuat Desain Tampil Beda
Gaya desain yang menggunakan font yang jarang digunakan akan tampil beda dari desain kebanyakan. Beberapa desain logo akan terlihat mirip karena penggunaan jenis font yang sama. Penting untuk desain logo tampil beda dengan gaya font bisa mencitrakan karakter merek. Penggunaan jenis font yang jarang digunakan namun mirip bisa menjadi alternatif.
Menciptakan Gaya Visual yang Baru
Desain grafis juga bisa menciptakan gaya visual yang baru dengan menggunakan jenis font yang jarang digunakan. Penggunaan font yang jarang digunakan akan membuat audiens penasaran karena desain tampil beda. Gaya visual baru bisa tercipta jika menggunakan gaya font menarik dan tampil beda dari umumnya.
Desain Tidak Akan Tampil Mainstream atau Membosankan
Desain grafis juga tidak akan terlihat membosankan karena menggunakan font populer untuk desainnya. Penggunaan font populer bisa membuat desain membosankan karena jenis font sudah terlalu sering digunakan. Untuk itu gunakan gaya font baru yang jarang digunakan agar desain tampil anti mainstream dan tidak sama dengan desain kebanyakan.
KESIMPULAN
Penggunaan gaya font dalam desain grafis umumnya mempertimbangkan jenis desain, identitas merek, hingga kemudahan keterbacaan teks. Ada banyak pilihan font menarik yang bisa digunakan termasuk font yang sudah populer atau sering digunakan. Untuk membuat desain tampil lebih menarik dan beda dari yang lain, penggunaan gaya font yang jarang digunakan akan lebih disarankan. Beberapa rekomendasi font jarang digunakan tersebut akan menggantikan font populer yang mirip sehingga desain tampil beda.
Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.