Faktor yang Dapat Mengurangi Keterbacaan dalam Desain Grafis

Spread the love

Ketika melihat sebuah desain grafis ada beberapa hal yang bisa menarik perhatian seperti elemen grafis atau informasi penting. Namun terkadang informasi atau pesan desain bisa kurang efektif jika keterbacaan kurang jelas. Dalam desain grafis terdapat beberapa faktor yang dapat mengurangi keterbacaan informasi dan elemen.

Keterbacaan dalam desain sangatlah penting, bukan hanya keterbacaan teks tetapi juga bentuk elemen atau gambar. Desain yang memiliki keterbacaan yang jelas akan mampu untuk meningkatkan efektivitas pesan. Jika desain sulit untuk dibaca atau dipahami hal ini bisa membuat desain tidak efektif pada tujuannya.

Pada desain yang kompleks ada banyak hal bisa mengurangi keterbacaan, seperti tata letak, gambar, teks, dan elemen-elemen lainnya. Jika ingin meningkatkan keterbacaan dalam desain perhatikan penyusunan elemen, prinsip desain dan pemilihan elemen yang sesuai pesan dan tujuan. Dengan menghindari faktor yang bisa mengurangi keterbacaan akan membantu menciptakan desain grafis yang efektif dan informatif. 

Read More
jasa-desain-logo-satu-hari-jadi

FAKTOR YANG DAPAT MENGURANGI KETERBACAAN DESAIN GRAFIS

Dalam menciptakan desain grafis yang efektif dalam menyampaikan pesan atau membangun identitas merek, penting untuk menghindari faktor yang mengurangi keterbacaan. Berikut ini beberapa faktor yang mengurangi keterbacaan dalam desain grafis:

Tipografi yang Buruk

Faktor yang Dapat Mengurangi Keterbacaan dalam Desain Grafis

Dalam menggunakan teks dalam desain, tipografi harus diatur dengan bijak, mulai dari jenis font, ukuran, ketebalan, dan tata letaknya. Tipografi adalah salah satu faktor utama yang mengurangi keterbacaan. Tipografi dalam sebuah desain grafis biasanya disesuaikan dengan tema atau gaya desain yang digunakan.

Faktor-faktor dalam tipografi yang bisa mengurangi keterbacaan adalah jenis font rumit, ukuran terlalu kecil dan jenis font yang terlalu dekoratif. Penggunaan efek visual pada teks yang berlebihan juga bisa mengurangi keterbacaan informasi seperti efek bayangan, efek 3D atau penggunaan tekstur berlebihan. Font yang terlalu rumit akan sulit dibaca juga pada penggunaan desain dalam ukuran yang kecil. 

Jika jenis font yang dipilih tidak sesuai dengan tema atau terlalu rumit ini bisa mengurangi keterbacaan. Pilih jenis font yang bisa memudahkan keterbacaan teks, atur juga dengan ukuran yang pas. 

Kontras yang Rendah

Dalam desain grafis kontras juga salah satu elemen penting dalam meningkatkan keterbacaan. Jika teks desain tidak memiliki kontras yang cukup dengan latar belakang, ini bisa teks akan sulit untuk dibaca. Penting untuk memilih warna teks yang tepat dan memiliki kontras yang cukup dengan latar belakang.

Faktor yang Dapat Mengurangi Keterbacaan dalam Desain Grafis

Warna teks harus memiliki kontras yang jelas dengan latar belakang, misalnya warna teks puth dan latar hitam. Hindari menggunakan warna yang terlalu dekat dalam spektrum warna seperti warna merah dan oranye. 

Warna tersebut bisa mengurangi keterbacaan teks dalam desain, yang mana informasi atau pesan akan sulit tersampaikan dengan jelas. Selain warna latar belakang teks terkadang juga harus kontras dengan warna elemen tertentu, jika teks akan ditempatkan diatas elemen tertentu. 

Baca juga: Peran Penting Menciptakan Kontras Dalam Desain Grafis

Tata Letak yang Berantakan

Hal lain yang bisa memengaruhi keterbacaan teks dalam desain grafis yaitu tata letak elemen. Tata letak elemen-elemen desain yang berantakan dan tidak rapi bisa menyulitkan pembacaan informasi. Terutama untuk teks yang mana harus diatur dengan rapi, sejajar dan terstruktur. 

Penggunaan garis bantu akan membantu untuk menata elemen dengan rapi sehingga menciptakan struktur yang mudah dibaca. Tata letak bisa diatur dengan menempatkan teks dalam jarak yang cukup agar tidak terlalu padat. Teks judul juga harus ditempatkan pada area yang strategis akan meningkatkan keterbacaan. 

Faktor dalam tata letak yang mengurangi keterbacaan jika tks yang digunakan tidak memiliki jarak yang cukup. Tidak menggunakan aligment agar teks memiliki rata kanan atau kiri agar lebih rapi. Hal-hal tersebut harus dihindari agar desain bisa mudah untuk dibaca audiens.

Warna yang Tidak Sesuai

Faktor yang Dapat Mengurangi Keterbacaan dalam Desain Grafis

Keterbacaan dalam desain grafis juga dipengaruhi oleh warna desain, jika warna tidak sesuai atau kurang kontras ini bisa membuat desain sulit dibaca. Warna dalam desain harus disesuaikan dengan tema atau gaya desain, agar terlihat cocok dan mudah untuk dibaca. Hindari menggunakan warna yang terlalu berbeda dengan warna elemen lain, agar menciptakan konsistensi visual.

Jika warna teks terlalu cerah, bisa mengurangi keterbacaan teks dan mengaburkan kejelasan teks. Warna yang terlalu gelap pada latar belakang yang gelap juga bisa mengaburkan kejelasan teks dalam desain. Perpaduan warna untuk teks dan latar belakang yang tidak cocok dapat mengaburkan pesan desain.  

Baca juga: Warna-warna untuk Meningkatkan Keterbacaan Desain Grafis

Resolusi Rendah

Kejelasan teks untuk dibaca oleh audiens atau pembaca biasanya juga dipengaruhi oleh revolusi desain. Ketika resolusi gambar atau desain rendah, ini bisa membuat tulisan buram dan sulit untuk dibaca. Terkadang platform digital dan media cetak tertentu bisa memengaruhi kualitas resolusi yang buruk. 

Oleh karena itu desain grafis harus disimpan dalam format yang tepat dengan resolusi paling tinggi. Hal ini agar desain tetap terlihat jelas dalam berbagai media dan platform digital. Resolusi yang tinggi akan mempertahankan kualitas kejelasan elemen desain, yang mana memungkinkan desain akan terbaca dengan baik. 

Overdesign

Desain yang terlalu berlebihan juga bisa mengurangi keterbacaan teks dan informasi penting. Beberapa hal yang membuat desain terlalu berlebihan seperti efek visual, grafis yang banyak, jenis font yang bervariasi, dan dekorasi berlebihan. Desain yang terlalu penuh dapat membuat desain tidak efektif untuk dibaca dengan jelas. Jika desain menggunakan terlalu banyak elemen, desain akan terlihat berantakan teks pun akan sulit untuk dibaca.

Baca juga: Efek Visual untuk Menciptakan Hirarki Visual dalam Desain Grafis

Penggunaan Terlalu Banyak Teks

Dalam desain grafis terkadang memang membutuhkan banyak teks, namun terlalu banyak teks bisa membuat desain menjadi kurang menarik. Audiens bisa membalas membaca jika desain hanya penuh teks. Visualisasikan informasi ke dalam bentuk grafis untuk mengurangi teks. Gunakan teks yang penting saja agar teks tidak terlalu panjang, sehingga memudahkan audiens memahami informasi. 

Kurangnya Ruang Bernapas

Keterbacaan dalam desain juga dipengaruhi oleh kurangnya ruang negatif dalam desain. Jika teks letaknya terlalu berdekatan dan tidak memiliki ruang bernafas yang cukup ini akan mengurangi keterbacaan teks. Penting untuk memberikan jarak yang cukup ntar huruf, kata dan baris agar teks mudah dibaca dan tidak terlihat sesak. 

Kurangnya Fokus

Dalam desain grafis penting untuk menciptakan fokus yang jelas pada informasi utama seperti judul. Jika desain tidak memiliki fokus yang cukup pada pesan utama ini dapat mempengaruhi keterbacaan desain. Desain yang tidak memiliki fokus bisa membuat audiens bingung atau sulit memahami pesan dan informasi.

KESIMPULAN

Desain grafis akan memiliki beragam elemen desain yang menarik perhatian termasuk teks untuk menyampaikan informasi. Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi keterbacaan teks dalam desain. Dengan memerhatikan beberapa faktor seperti kontras yang kurang, tata letak teks terlalu dekat, dan jenis font yang rumit. Menghindari beberapa hal tersebut akan membantu untuk meningkatkan keterbacaan. 

Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.

Related posts