Ciri Khas Desain Style Retro dan Vintage untuk Nostalgia 

Gaya desain yang digunakan pada desain grafis untuk branding, promosi atau menarik perhatian memiliki banyak ragam. Diantara populernya gaya minimalis pada era modern ini, gaya retro dan vintage kembali digemari karena menciptakan gaya yang berbeda. Ciri khas desain style retro dan vintage tampil unik dan efektif menciptakan nostalgia yang menarik. 

Gaya retro dan vintage bisa digunakan untuk berbagai desain termasuk branding, konten promosi produk atau bisnis hingga gaya desain poster. Setiap ciri elemen khas gaya vintage dan retro bisa berguna merepresentasikan berbagai jenis desain dan kebutuhan. Pastikan untuk memahami gaya desain retro dan vintage agar bisa merepresentasikan nostalgia yang menarik. 

CIRI KHAS DESAIN STYLE RETRO DAN VINTAGE

Secara umum gaya vintage menggunakan elemen-elemen visual yang bisa menciptakan nostalgia. Gaya elemen visual yang populer era dulu bisa menciptakan style yang menarik dan beda dari gaya modern. Elemen-elemen visual yang umum dan khas pada style retro dan vintage seperti:

Read More
jasa-desain-logo-satu-hari-jadi

TIPOGRAFI

Desain yang memiliki gaya retro dan vintage biasanya menggunakan font klasik. Gaya font tidak selalu bersih dan kebanyakan memiliki serif atau garis huruf yang bertekstur. 

Retro: Untuk tema retro sendiri identik pada desain era 90-an yang memiliki visual warna-warni dan huruf yang tebal. Font yang digunakan biasanya memiliki huruf tebal, berkarakter kuat dan gaya tulisannya terinspirasi dari poster film 50-an hingga 90-an. Biasanya jenis font yang digunakan memiliki ciri umum:

  • Font serif klasik tebal
  • Sans serif bulat dan tebal
  • Script Tebal

Vintage: Gaya tipografi pada tema desain vintage memiliki tipografi yang tidak begitu tebal tetapi memiliki gaya klasik dan elegan. Tipografi vintage biasanya lebih elegan, tipis dan bertekstur, beberapa diantaranya ada yang memiliki efek grunge dan grain. Gaya handwritten yang meniru tulisan tangan juga populer pada tema desain vintage. 

WARNA

Ciri Khas Desain Style Retro dan Vintage untuk Nostalgia 

Kombinasi warna untuk style retro dan vintage tidak seperti warna modern yang cerah atau mencolok, tetapi lebih pucat dan memiliki kesan kusam. Pilih kombinasi warna juga menyesuaikan tema desain yang spesifik sehingga lebih relevan dengan pesan merek. 

Retro: style desain retro biasanya mengkombinasikan warna-warna cerah dan hangat tetapi tidak semencolok warna modern. Visual warna agak kusam tetapi masih cerah dan kontras, beberapa diantaranya warna cerah memiliki variasi pastel yang kusam. Kombinasi warna cerah seperti oranye, kuning, merah dan biru yang kusam atau pucat akan relevan dengan tema retro. 

Vintage: Berbeda dengan retro yang kebanyakan menggunakan warna cerah yang kontras, desain vintage lebih cocok dengan warna yang lembut dan netral. Era klasik yang menjadi gaya vintage banyak menggunakan warna lembut seperti berbagai variasi kombinasi warna krem dan coklat muda. Warna earth tone seperti hijau, coklat dan krem cocok untuk menciptakan efek klasik dan vintage pada desain grafis. 

Baca juga: Rekomendasi Palet Warna Musim Semi untuk Desain yang Ceria

TEKSTUR DAN EFEK MEDIA LAMA

Jika desain style modern tampil bersih, style retro dan vintage biasanya diberi tekstur dan efek visual tambahan. Efek visual yang digunakan harus menciptakan nostalgia bukan efek modern yang canggih. 

Retro: Elemen grafis yang digunakan untuk menciptakan efek retro menggunakan efek iklan dan desain era 1950-an. Desain sering menggunakan efek garis-garis melengkung atau disusun melingkar satu titik. Garis-garis tebal, bentuk geometris, dan efek gradasi adalah ciri style desain retro. 

Vintage: Untuk desain vintage efek tekstur seperti butiran halus akan menciptakan efek kusam dan lama sehingga cocok untuk tema vintage. Efek gambar atau teks yang pudar juga efek mencerminkan desain vintage yang sudah berusia lama. Desain vintage juga memiliki gambar ornamen-ornamen tradisional yang menciptakan kesan klasik. Ilustrasi yang digunakan biasanya memiliki style line art atau sketsa sederhana. 

GARIS DAN POLA

Elemen visual seperti garis dan pola banyak digunakan sebagai dekorasi desain grafis yang menarik. Garis dan pola yang cocok untuk mencerminkan tema desain vintage dan retro biasanya memiliki garis tipis dan pola berulang seperti bunga atau polkadot. 

Retro: Garis-garis tebal dan tipis bisa digunakan sebagai dekorasi latar belakang atau tepi desain. Garis lengkung tradisional cocok untuk tema retro. Pola-pola zig-zag atau polkadot akan mencerminkan kesan klasik. 

Vintage: Sementara untuk tema vintage garis yang digunakan lebih tipis dan halus. Garis melengkung yang berbentuk ornamen akan menciptakan tampilan klasik. Pola-pola bunga banyak ditemui pada desain grafis bertema vintage. 

Baca juga: Tips Mengatur Kombinasi Warna Desain Logo Karakter

ILUSTRASI DAN GRAFIS

Gambar dan ilustrasi untuk desain bertema retro dan vintage memiliki gaya yang berbeda dengan gaya modern yang sederhana. Ilustrasi retro dan vintage memiliki gambar seperti kartun era lama. 

Ciri Khas Desain Style Retro dan Vintage untuk Nostalgia 

Retro: Grafis retro biasanya menggunakan gambar seperti kartun atau figur karakter dari kartun. Gambar perangko, stiker warna-warni dan efek tape atau polaroid akan menciptakan nostalgia yang menarik. 

Vintage: ilustrasi gaya vintage menggunakan garis-garis sketsa sehingga menciptakan tampilan alami. Ornamen-ornamen bunga dan garis-garis melengkung akan mencerminkan nuansa klasik yang romantik. 

CONTOH PENGGUNAAN STYLE RETRO DAN VINTAGE DALAM BRANDING

Penting untuk style desain yang relevan dengan jenis produk, bidang bisnis dan karakter merek. Style desain retro dan vintage bisa menciptakan kesan brand yang premium, tradisional dan vintage yang menarik. Beberapa jenis brand yang sering menggunakan gaya retro dan vintage seperti:

  • Desain Poster Vintage biasanya berguna merepresentasikan tema atau cerita masa lalu. Poster film sejarah atau terkait budaya tradisional biasanya menggunakan tema retro atau vintage. Style retro dan vintage tak hanya tampil nostalgia tetapi juga dapat menciptakan tampilan yang tradisional. 
  • Konten Brand Cafe dan Bisnis Coffee, penggunaan gaya retro dan vintage sering digunakan untuk merepresentasikan brand coffee atau cafe. Banyak cafe yang bertema vintage dan retro sehingga desain konten untuk brand coffee terlihat relevan. Tema vintage pada brand coffee juga digunakan untuk desain kemasan dan banner. 
Ciri Khas Desain Style Retro dan Vintage untuk Nostalgia 
  • Desain Brand Bakery, tak hanya bisnis kopi, style desain retro dan vintage banyak juga digunakan pada bisnis bakery. Gaya retro bisa mencerminkan bisnis bakery yang premium dan terpercaya. Beberapa bisnis bakery produk tradisional atau produk yang sudah lama berdiri yang biasanya memiliki style retro. 

Bisnis Thrifting atau Barang Vintage

Desain logo atau konten untuk bisnis barang bekas produk apapun harus memiliki style retro dan vintage agar merepresentasikan bisnis dengan baik. Gaya desain vintage akan mencerminkan bisnis yang memudahkan dikenali penggemar barang vintage. Penggunaan elemen visual harus mencerminkan visual yang vintage dan retro sesuai karakter brand. 

KESIMPULAN

Desain grafis dengan style retro dan vintage menciptakan tampilan visual yang nostalgia dan klasik. Ciri khas elemen visual desain tema retro biasanya tampil cerah, font tebal dan ilustrasi kartun. Sementara gaya vintage biasanya memiliki warna yang lembut atau warna earth tone, ornamen klasik dan font tipis yang elegan. Pastikan memilih gaya elemen visual yang disesuaikan dengan gaya desain yang ingin diciptakan. 

Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.