Ketika membuat desain grafis untuk kebutuhan branding seperti desain konten atau poster, biasanya akan menggunakan elemen visual sesuai identitas merek. Hal ini dilakukan untuk menciptakan desain visual yang konsisten dan merepresentasikan merek dengan baik. Namun ada kalanya kamu mulai merubah penggunaan elemen visual saat menciptakan desain grafis brand, ini merupakan tanda waktunya rebranding logo.
Elemen visual yang digunakan dalam harus digunakan dengan konsisten agar membangun branding yang kuat. Ini termasuk style desain, jenis font, warna, hingga gambar yang digunakan untuk berbagai jenis desain. Sebelum melakukan rebranding desain identitas merek atau logo, perhatikan beberapa tanda untuk melihat jika sudah waktunya rebranding.
5 TANDA YANG MENUNJUKKAN WAKTUNYA REBRANDING
Rebranding desain logo bertujuan untuk merubah desain identitas merek yang lebih relevan dengan audiens, bisnis dan perubahan zaman. Perubahan ini tidak bisa dilakukan sering atau terus menerus namun harus berdasarkan beberapa tanda yang muncul. Untuk memutuskan akan melakukan rebranding, perhatikan beberapa tanda seperti ini:
Mulai Merubah Elemen Visual
Umumnya penggunaan elemen visual identitas merek akan digunakan dengan konsisten untuk menciptakan berbagai jenis desain sesuai kebutuhan brand. Dalam hal ini termasuk jenis desain untuk promosi iklan, konten media sosial, kemasan dan desain banner website. Elemen visual perlu digunakan secara konsisten untuk membangun identitas brand yang kuat.
Namun terkadang brand terus menggunakan elemen visual yang tidak relevan seperti gaya font dan warna berbeda. Hal ini bisa terjadi jika melihat desain tampak kurang menarik dan relevan pada era ini. Maka ini bisa menjadi tanda jika brand perlu melakukan rebranding desain logo. Karena jika desain grafisnya terus menggunakan elemen yang tidak konsisten ini bisa menyebabkan desain tampil kurang konsisten dan mulai dilupakan oleh audiens.
Tidak Tahu Siapa Target Audiensnya
Dalam membangun brand yang berhasil, penting untuk paham betul tentang target audiens dari bisnis tersebut. Target audiens perlu spesifik dan mendetail sehingga bisa menjangkau audiens dengan baik. Jika brand mulai tidak bisa menjawab ketika ditanya siapa target audiensnya maka ini bisa menjadi pertanda jika brand perlu melakukan perubahan atau rebrand.
Target audiens dari suatu brand atau bisnis tidak boleh hanya sekedar orang dalam kisaran umur tertentu saja misalnya 20-30 tahun. Namun perlu spesifik dengan preferensi, minat dan kebutuhan target audiens. Brand perlu memiliki target audiens yang spesifik, seperti brand ditujukan untuk kalangan yang tinggal dimana atau yang memiliki minat dan preferensi tentang apa.
Jika target audiens tidak jelas, maka brand akan kesulitan dalam membangun hubungan dan kesetiaan audiens pada brand. Bagaimana brand bisa membangun hubungan dengan konsumen atau audiens jika tidak bisa memahami target audiens dengan baik. Melakukan rebranding akan brand membantu memahami target audiens dengan baik.
Baca juga: Ide Desain Branding untuk Bisnis Finance dan Bank
Kesulitan Menggunakan Logo Saat Ini
Terkadang perlunya melakukan rebranding banyak ditandai dengan perubahan tren desain yang membuat style elemen visual yang terlihat kurang relevan dan kurang menarik lagi. Ini bisa menjadi tanda jika sudah waktunya rebranding karena gaya visual logo sudah tidak relevan sehingga ketika ingin digunakan dalam desain lainnya terlihat kurang harmonis.
Jika elemen visual identitas merek akan digunakan untuk membuat ide desain baru yang menarik, tetapi elemennya tidak bisa menciptakan tampilan tersebut. Hal tersebut terjadi karena elemen visual sudah tidak relevan dan menciptakan desain visual yang kurang memikat. Ini menunjukkan jika perlu dilakukan perubahan desain logo agar lebih relevan.
Misalnya ingin membuat desain stiker branded yang sederhana, tetapi desain logonya terlalu panjang atau mendetail sehingga tampil kurang menarik. Dalam contoh tersebut bisa menjadi tanda jika logo tidak relevan dengan kebutuhan ide baru merek sehingga perlu dilakukan rebranding.
Logo Kurang Mencolok Di Pasaran
Bagi suatu merek salah satu cara untuk membangun branding yang kuat adalah memiliki desain logo yang unik dan tampil beda. Desain logo yang tidak tampil mencolok dan unik ketika di pasaran maka ini sudah waktunya untuk rebranding desainnya. Jika desain logo terlihat pasaran dam mirip dengan kebanyakan logo yang ada, ini juga bagian dari tanda jika logo waktunya rebranding.
Desain logo yang tampil unik akan efektif untuk tampil menonjol, mudah diingat dan bisa membangun identitas merek yang kuat. Pastikan untuk logo memiliki elemen warna, font dan ikon logo yang unik agar logo tampil beda dan menarik perhatian. Jika gaya desain logo sudah tidak lagi tampil menarik dan memiliki gaya desain yang pasaran segera lakukan rebranding.
Identitas Merek Tidak Sesuai Harapan Audiens
Tanda lain yang juga bisa menjadi alasan untuk melakukan rebranding desain logo adalah jika elemen visual tidak konsisten. Elemen visual perlu digunakan dengan konsisten pada berbagai desain untuk bisa membangun kepercayaan audiens. Jika gaya desain tidak tampil konsisten ini bisa membingungkan audiens apa pesan dan tujuan dari brand tersebut.
Hal tersebut bisa membuat produk tidak terjual atau layanan bisnis tidak digunakan oleh audiens. Beberapa hal tersebut bisa disebabkan brand yang tidak konsisten dan membuat audiens kurang percaya pada profesionalitas bisnis tersebut. Selain itu jika layanan website juga tidak nyaman digunakan ini bisa mempengaruhi kenyamanan pengguna.
Brand perlu membangun branding dan desain yang menarik agar berhasil dan memenuhi ekspektasi dari target audiens. Penting bagi brand untuk membagikan cerita brand yang menarik melalui desain visual seperti logo.
Baca juga: 7 Mitos tentang Desain Logo yang Tidak Benar
TIPS MELAKUKAN REBRANDING DESAIN LOGO YANG BERHASIL
Proses dalam rebranding tidaklah sama dengan membuat desain logo dari awal karena tidak memulai dari nol. Rebranding berpatokan pada identitas merek sebelumnya untuk melihat kekurangan dan hal-hal yang perlu dipertahankan sebagai identitas utama brand. Berikut beberapa tipsnya:
Tentukan Target Audiens Baru
Rebranding yang didasari karena target audiens yang kurang spesifik dan sudah tidak relevan, maka perlu menentukan target audiens yang baru. Tentukan target audiens yang baru dengan lebih spesifik untuk membangun hubungan yang kuat. Perubahan target audiens ini dipengaruhi oleh minat, preferensi dan pertumbuhan umur audiens.
Tentukan dengan bijak siapa target audiens yang baru ini, apa minat mereka, dan bagaimana target audiens ini berbeda dari yang sebelumnya. Pastikan untuk mendata dengan detail target audiens termasuk dimana mereka tinggal, pekerjaan hingga lingkungan mereka.
Baca juga: Cara Membangun Brand Awareness Melalui Desain Grafis
Eksplor Cerita dan Visi Baru
Brand yang melakukan rebranding juga perlu mengeksplorasi cerita dan visi baru brand agar lebih menarik dan jelas. Tentukan cerita baru apa yang ingin dibangun oleh brand apakah ramah lingkungan, sederhana atau modern.
Visi baru yang ingin dicapai ini harus menjadi landasan menciptakan desain visual yang bisa mencerminkan visi yang baru ini. Bangun visi yang bisa membangun team yang kuat, brand awareness, menjangkau target audiens baru hingga meningkatkan reputasi brand yang baik.
Tentukan Warna, Font dan Grafik Baru
Rebranding desain logo yang merubah logo kedalam bentuk baru atau yang lebih sederhana dari sebelumnya ini berarti perlu mengubah warna, font hingga grafik. Terkadang ada juga yang dipertahankan misalnya jenis simbol atau warnanya, biasanya yang dipertahankan merupakan identitas utama brand. Pilih elemen visual yang baru untuk membantu logo tampil lebih menonjol dibandingkan logo brand lain.
Pikirkan Kembali Nama Brand dan Tagline
Rebranding tidak hanya mengubah elemen visual logo tetapi terkadang juga mengubah nama brand dan tagline. Hal ini dilakukan untuk membuat brand tampil lebih relevan dan efektif menciptakan visi baru yang lebih menarik.
Ubahlah nama brand jika sekiranya nama brand sulit diingat dan diucapkan, atau ubah namanya jika terlalu panjang dan kurang unik. Jika tagline brand sudah tidak relevan karena target audiens dan visi berubah maka tagline juga perlu diubah agar lebih relevan dengan tujuan brand yang baru.
KESIMPULAN
Untuk melakukan rebranding desain logo, ada beberapa tanda yang bisa dikenali yang menunjukkan waktunya mereka melakukan rebranding. Tanda yang paling umum seperti perubahan minat audiens, tren desain, hingga visi branding yang sudah tidak relevan. Lakukan rebranding dengan tujuan untuk membuat brand lebih relevan dan bisa membangun merek yang lebih kuat.
Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.