Dalam desain ada yang namanya prinsip-prinsip desain, ini merupakan suatu hukum kombinasi pada desain. Kombinasi yang dimaksud disini adalah bagaimana unsur atau elemen dalam desain dapat disusun, digabungkan dan dikombinasikan satu sama lain, ini untuk menghasilkan suatu efek tertentu. Penting bagi seorang desainer mengetahui prinsip-prinsip dalam desain untuk menghasilkan karya yang indah dan berkualitas.
Prinsip desain juga memberikan panduan seperti bagaimana cara memilih, menggunakan dan mengkombinasikan unsur-unsur desain. Ada banyak yang diperoleh dari menerapkan prinsip-prinsip desain salah satunya untuk menghasilkan desain yang seimbang. Artikel ini akan menjelaskan beberapa prinsip-prinsip desain yang perlu diketahui sebelum memulai mendesain.
MANFAAT DARI MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP DALAM DESAIN
Mudah dipahami: Penerapan prinsip-prinsip dalam desain saat menciptakan karya desain berguna untuk membuat tampilan desain lebih terorganisir dan mudah dipahami. Desain yang terorganisir dan memiliki keterkaitan antar elemen, Ini juga akan membantu audiens memahami hubungan elemen dengan informasi yang disampaikan.
Meningkatkan daya tarik visual: Menerapkan prinsip desain dengan baik, akan meningkatkan tampilan visual desain, dan memberikan keseimbangan dalam desain. Contohnya memberikan kontras atau highlight pada elemen penting akan membantu menonjolkan daya tarik visual dari desain tersebut.
Menyampaikan pesan yang efektif: Desain yang baik jika bisa menyampaikan pesan dengan efektif, dengan menggunakan prinsip desain. Ini termasuk seperti memilih huruf yang mudah dibaca, kombinasi warna, dan tata letaknya. Hal ini aka membantu menyampaikan pesan dengan baik.
BEBERAPA PRINSIP-PRINSIP DESAIN
Unity atau Kesatuan
Prinsip kesatuan dalam desain akan memberikan keharmonisan dengan menggabungkan berbagai elemen dalam desain. Elemen-elemen ini akan bekerja sama membentuk harmoni secara visual dan konseptual.
Unity akan menghasilkan konsistensi pada desain sehingga lebih mudah dipahami. Kesatuan ini juga penting untuk membuat pengguna merasa nyaman menavigasi desain, semua elemen sesuai tempatnya dan tidak meninggalkan elemen yang menonjolkan secara negatif.
Contoh dari penerapan kesatuan pada desain identitas merek, dalam desain logo penting untuk menjaga konsistensi, palet warna yang sama pada semua desain, dan elemen desain yang mencerminkan nilai merek. Kesatuan yang kuat antara logo, warna dan elemen akan menciptakan desain identitas yang kuat di semua media dan platform.
Variety atau Variasi
Variasi dalam desain memberikan keunikan dan bumbu yang berbeda. Adanya variasi dalam desain untuk menciptakan sesuatu yang baru dan menyegarkan, selain itu ini bisa mencegah audiens atau pengguna akan bosan.
Variasi juga merupakan wujud dari proses keberlanjutan dalam desain, untuk terus dapat bersaing desain harus memiliki banyak variasi. Dalam desain variasi dapat diciptakan dengan menambahkan elemen yang unik dan memiliki ciri khas tertentu. Ini dapat membuat desain lebih menarik perhatian pada elemen tertentu dan membuat elemen tersebut menonjol.
Irama (Rhythm)
Irama dalam desain juga kerap disebut pengulangan untuk membentuk pola atau ritme tertentu untuk menciptakan visual yang menarik. Pola pengulangan pada irama dibuat dari berbagai unsur-unsur berbeda dengan berbeda ukuran yang membentuk irama tertentu
Pengulangan dalam desain yang dimaksud adalah pola pada elemen yang sama atau serupa, baik yang berbentuk pola atau tidak beraturan. Pengulangan dalam desain dilakukan untuk memperkuat elemen tersebut, biasanya elemen yang diulang ini adalah elemen utama yang mewakili desain. Ini juga kerap dilakukan untuk menciptakan ritme pada desain.
Biasanya pengulangan menggunakan ikon yang sama dalam sebuah desain latar belakang. Misalnya mengatur ikon dan foto dengan cara yang sama ini akan membentuk keharmonisan dan kesatuan dalam desain.
Space atau Ruang
Ruang dalam desain untuk menciptakan tampilan yang bersih dan memudahkan untuk dipahami atau dibaca. Ruang dalam desain ada dua yaitu ruang positif dan ruang negatif.
Dalam desain penerapan ruang kerap ditemui pada desain poster dengan penempatan berbagai elemen yang cermat sehingga menyisakan ruang di sekitar elemen. Adanya ruang antar elemen kan membantu menciptakan keseimbangan visual.
Ruang negatif pada desain sering disebut ruang kosong, dimana pada ruang kosong itu tidak memiliki elemen desain. Ini berguna memberikan desain ruang untuk bernafas.
Movement atau Gerakan
Gerakan dalam desain untuk membantu mata pengguna bergerak mengikuti elemen desain. Ini akan membantu membimbing audiens melihat informasi dalam desain dengan mengatur tata letak dengan baik, termasuk juga penempatan elemen, garis dan penggunaan elemen yang dinamis.
Dalam desain gerakan yang paling umum digunakan adalah pola F, Z dan pola kue lapis. Pola gerakan F dan Z sering digunakan untuk mengatur gerakan pada halaman yang yang memiliki banyak emen gambar atau foto, sementara itu untuk pola kue lapis digunakan pada desain dengan banyak judul dan sub judul.
Contoh penerapannya adalah pada desain brosur perjalanan, penggunaan gambar pada brosur akan mengarahkan mata ke destinasi utama, selain itu penggunaan garis atau tanda panah akan membantu mengarahkan gerakan mata.
Balance atau Keseimbangan
Keseimbangan melibatkan pembagian elemen visual pada desain yang merata. Unsur keseimbangan dalam desain seperti bentuk tekstur, nilai ukuran dan warna. Adanya keseimbangan akan membuat orang nyaman saat melihat desainnya.
Untuk membentuk keseimbangan ada dua jenis yaitu simetris dan asimetris, simetris merupakan distribusi yang sama pada kedua sisi sementara asimetris adalah distribusi elemen yang berbeda yang menghasilkan keseimbangan.
Contohnya pada desain kemasan produk, untuk menciptakan keseimbangan desain harus simetris di semua sisi, ini termasuk pada tata letak elemen grafis dan informas label. Kedua hal ini akan menciptakan keseimbangan visual yang dapat meningkatkan daya tarik kemasan.
Emphasis atau Penekanan
Adanya penekanan pada elemen desain untuk menarik perhatian pengguna pada poin utama. Penekanan dilakukan untuk menonjolkan bagian tertentu agar poin pentingnya bisa tersampaikan dengan baik. Penekanan dapat dilakukan pada judul, gambar atau CTA, desainer harus memikirkan dengan tempat apa yang perlu ditekankan pada desain. Ada tiga jenis penekanan dalam desain grafis yaitu hierarki, skala dan kontras.
Kontras: Kontras menghasilkan sesuatu yang berbeda, perbedaannya terletak pada elemen-elemen desain, warna, perbedaan ukuran dan bentuk. Ini untuk menonjolkan fokus pada elemen desain tertentu dan untuk menarik perhatian. Contoh penerapan kontras pada desain situs web, untuk memberikan kontras, pakai warna teks yang terang dengan latar belakang gelap, ini akan memudahkan pembacaan dan informasi tersampaikan dengan baik.
Hierarki: Adanya hierarki dalam suatu desain akan menonjolkan elemen yang lebih penting, tidak semua elemen dalam desain memiliki kepentingan yang sama. Hierarki ditentukan berdasarkan urutan atau susunan untuk menonjolkan visual atau elemen yang penting.
Skala dan proporsi: Bertujuan untuk menonjolkan elemen yang lebih penting, dengan memberikan ukuran font atau elemen dengan lebih besar. Maka informasi yang penting akan lebih menonjol.
Proporsi (Proportion)
Dalam desain penting untuk memperhatikan proporsi yaitu perbandingan ukuran elemen dalam hal panjang lebar, ini berguna menciptakan desain dengan proporsi yang seimbang. Untuk menciptakan proporsi yang tepat saat membuat desain bisa menggunakan margin, kolom dan jarak untuk membentuk keserasian.
KESIMPULAN
Penting untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam desain untuk menciptakan desain yang seimbang, indah dan memiliki daya tarik visual yang menarik perhatian. Setiap prinsip memiliki pengaruh pada desain seperti keseimbangan, efektivitas dan estetika. Ini juga akan memberikan desain kesan yang unik dan memiliki daya saing.
Bagi kamu yang membutuhkan jasa desain logo, Hubungi kami di jasalogo.id dan dapatkan tawaran promo yang menarik.