Merek yang bisa bertahan lama dan terus diingat oleh konsumen biasanya telah berhasil membangun branding yang kuat. Membangun branding bisa dilakukan dengan berbagai cara dan melalui berbagai media baik cetak maupun digital seperti pada media sosial. Untuk membangun branding merek yang kuat dalam media sosial, ada beberapa kesalahan untuk dihindari agar branding berhasil.
Pada era modern dan teknologi canggih ini, media sosial menjadi salah satu alat utama yang efektif dalam membangun merek yang kuat. Sebagian besar orang modern menggunakan media sosial untuk berbagai hal termasuk berbelanja dan membaca berita. Hal inilah mengapa media sosial menjadi alat penting dalam mengenalkan merek, mempromosikan produk dan membangun citra merek.
Rasanya hampir semua merek atau bisnis saat ini seolah wajib untuk memiliki media sosial agar tetap relevan. Dengan mengunggah konten-konten kreatif yang menarik perhatian audiens, memnungkinkan merke semakin dikenal dan membekas dalam ingatan audiens. Namun dalam membangun branding dalam media sosial, ada beberapa kesalahan yang mungkin bisa menghambat branding dan harus dihindari.
KESALAHAN DALAM MEMBANGUN BRANDING MEDIA SOSIAL
Untuk membangun branding dalam media sosial, biasanya melalui konten-konten yang kreatif dan unik. Tidak hanya desainnya tetapi topiknya juga harus menarik agar memikat audiens. Ada beberapa kesalahan yang bisa membuat branding media sosial menjadi kurang berhasil, berikut beberapa kesalahannya:
Over-Posting
Meskipun jika jarang mengupdate postingan baru dalam media sosial bisa membuat pengikut meninggalkan merek, namun terlalu banyak intensitas postingan dalam sehari bisa membuat pengikut terganggu. Ada baiknya untuk mengatur jumlah postingan dalam sehari agar konten bisa efektif dan tidak mengganggu audiens. Batasi jumlah postingan per harinya, atur waktu dan jarak postingnya agar tidak menumpuk dalam satu waktu saja.
Terlalu banyaknya konten yang diunggah dalam waktu berdekatan bisa membuat audiens kehilangan minat. Terkadang ini bisa mengganggu tampilan beranda audiens, ini bisa menyebabkan pengikut mengunfollow akun merek. Jumlah postingan yang terlalu banyak juga bisa membuat audiens mungkin kesulitan untuk mencari post yang mereka butuhkan.
Akun media sosial milik merek bisa terlihat tidak profesional jika memposting terlalu banyak konten dalam waktu yang singkat. Mengatur jumlah konten yang diposting akan membantu mempertahankan keseimbangan antara kualitas konten.
Konten Tidak Relevan
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah membangun branding dalam media sosial adalah penggunaan konten yang tidak relevan. Meskipun ingin menarik perhatian bukan berarti harus membuat konten viral yang tidak ada hubungannya dengan merek atau jenis bisnis. Konten yang tidak relevan bisa memberikan kesan tidak profesional dan tidak bisa mencerminkan jenis usaha.
Gunakan konten yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat dari target audiens akun merek. Misalnya akun usaha untuk merek skincare, kontennya bisa terkait dengan perawatan, self love atau tips dan trik dalam desain interior. Konten yang tidak terkait merek tidak akan memiliki keuntungan dalam mengenalkan merek dan jenis usaha.
Jika ingin memanfaatkan konten yang sedang viral, kaitkan topik tersebut dengan merek. Misalnya ada makanan yang sedang viral, kaitkan merek skincare dengan bahaya yang ditimbulkan dari makanan untuk kulit. Bukan malah membahas makanan tersebut, atau konten mencoba makanan tersebut. Penting untuk cerdas dalam memanfaatkan konten viral dalam meningkatkan kesadaran merek.
Baca juga: Pentingnya Media Sosial untuk Membangun Branding
Penggunaan Gambar Berkualitas Rendah
Dalam membangun branding pada media sosial, penting untuk memastikan desain atau gambar yang diunggah memiliki kualitas tinggi. Terkadang beberapa akun bisa lalai dengan menggunakan kualitas rendah. Kualitas yang rendah bisa menciptakan kesan tidak profesional dan kurang terpercaya.
Gambar dengan kualitas yang rendah bisa membuat audiens membaca informasi dan pesan dalam desain postingan. Kualitas gambar desain yang buruk bisa mengurangi daya tarik konten. Baik konten yang berupa video dan gambar gunakan resolusi yang tinggi dan memiliki keterbacaan yang jelas.
Kurangnya Konsistensi Visual
Dalam desain untuk konten media sosial, penting untuk menggunakan elemen visual dan identitas merek yang konsisten. Pada desain postingan untuk media sosial, elemen identitas merek seperti warna, tipografi dan gaya visual harus digunakan dengan konsisten. Hal ini bertujuan untuk membangun branding dan kesadaran merek yang kuat.
Namun terkadang karena ingin mengikuti hal yang sedang viral atau tampilan yang unik bisa membuat desain postingan menjadi tidak konsisten dengan merek. Meskipun menambahkan elemen logo pada desain, namun sebaiknya juga menggunakan warna desain sesuai warna identitas merek atau logo. Konten akan sulit dikenali oleh audiens jika tidak menggunakan elemen identitas merek, selain itu tampilan akun akan kurang terlihat konsisten.
Baca juga: Ukuran Konten dan Contoh Ide Konten Kreatif dalam Media Sosial
Mengabaikan Penggunaan Call-to-Action (CTA)
Dalam membangun merek efektif melalui berbagai konten media sosial, perhatikan juga penggunaan Call-to Action atau tombol tindakan. Jika berbagai desain dalam media sosial tidak menggunakan CTA ini bisa membuat konten jadi kurang efektif. Call-to Action ini akan memudahkan konsumen atau audiens melakukan tindakan langsung untuk memesan atau mengunjungi situs website akun.
Tidak adanya CTA atau kurang jelas bisa membuat audiens tidak bisa melakukan tindakan. Dalam konten media sosial jika memungkinkan sertakan link yang bisa di klik langsung, barcode, atau nama website.
Tidak Memperhatikan Ukuran dan Format Platform
Seringkali desain konten yang diunggah tidak memerhatikan ukuran dan format platform sehingga tampilannya kurang efektif untuk dibaca. Perlu dipahami jika setiap desain untuk konten media sosial yang berbeda akan memiliki ukuran yang berbeda. Jika ukuran postingan persegi hindari menggunakan ukuran desain dengan ukuran yang tidak sama.
Hal tersebut bisa membuat konten ada yang terpotong, hindari juga mengunggah konten persegi untuk story karena bisa menyulitkan pembacaan informasi. Selalu sesuaikan format konten untuk berbagai jenis konten pada media sosial agar desain efektif menyampaikan pesan.
Baca juga: Tips Memilih Palet Warna yang Fleksibel untuk Desain Grafis
Menggunakan Bahasa atau Gambar yang Tidak Pantas
HIndari penggunaan gambar atau bahasa yang kurang pantas, ini bisa menciptakan citra buruk untuk merek. Perhatikan tren dan pembahasan publik mengenai hal yang pantas dan tidak pantas untuk diunggah dalam media sosial. Selalu gunakan bahasa yang sopan untuk menanggapi atau berinteraksi dengan pengikut. Penggunaan konten yang tidak pantas dapat merusak reputasi merek dan mengurangi kredibilitas akun.
Kurangnya Interaksi dengan Pengikut
Kesalahan yang juga kerap dilakukan oleh merek dalam membangun branding adalah kurang berinteraksi dengan pengikut. Penting untuk aktif berinteraksi dengan membalas komentar, menanggapi ulasan hingga membalas DM. Berinteraksi dengan pengikut memiliki peran penting untuk menjaga kesetiaan pengikut dan membangun citra yang ramah.
KESIMPULAN
Dalam mebangun branding ada media sosial melalui konten-konten yang kreatif dan menarik, akan efektif meningkatkan kesadaran audiens terhadap merek. Namun terkadang ada beberapa kesalahan-kesalahan yang bisa terjadi ketika membangun branding pada media sosial. Kesalahan seperti over posting, konten kurang relevan hingga kurangnya interaksi dengan audiens dan pengikut bisa membuat branding menjadi kurang efektif. Hindari kesalahan-kesalahan tersebut agar branding bisa berhasil dan efektif dalam mengenalkan merek pada pengguna media sosial.
Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.
