Pertimbangan Value Untuk Memilih Bagi Konsumen

0
(0)

Pertimbangan Value Untuk Memilih Bagi Konsumen – Sobat jasalogo.id, apakah Anda telag mengerti apa yang menjadi value dari suatu usaha? Apa sebenarnya, value itu?

Konsep value yang terkadang sulit dimengerti oleh banyak orang juga disebabkan karena value merupakan konsep yang abstrak. Dimana, value dimaknai sebagai konsep tentang apa yang diinginkan, dirasakan benar, atau dianggap layak bagi seseorang.

Bicara mengenai apa yang diinginkan dan dianggap layak dari sisi konsumen berarti penilaiannya akan sangat subjektif. Nah, ketika membahas mengenai subjektivitas dari konsumen, maka akan sangat terkait dengan latar belakang dan karakteristik demografis dari pengguna produk dan jasa tersebut, bukan?

Read More
jasa-desain-logo-satu-hari-jadi

Sobat jasalogo.id, kali ini kita coba ambil contoh dua produk yang berbeda seperti mobil sport dan motor bebek.

CONTOH MOBIL SPORT DAN MOTOR BEBEK

Mobil sport dari negara Italia yang sangat terkenal seperti Ferrari dibanderol dengan harga di atas 5 miliar di Indonesia. Dan fakta menunjukkan bahwa mobil mahal tersebut laku terjual.

Di sisi lain ada motor bebek yang menurut data dari instransi terkait bisa terjual di atas 1.000 unit per hari di Jakarta Raya, misal.

Kedua kondisi tersebut menunjukkan bahwa latar belakang dan kondisi demografis konsumen sangat berpengaruh terhadap penilaian value.

Pembeli Ferrari bisa kita duga menilai benefit mobil tersebut sangat tinggi sehingga bisa melebihi cost finansial sejumlah uang 5 miliar, dan pembeli motor bebek juga kita duga menilai benefit motornya sangat tinggi sehingga faktor kehujanan tidak menjadi kendala bagi mereka.

Sekarang sobat, mari kita fokuskan perhatian pada pembeli Ferrari: pertanyaan kritis yang muncul adalah “mengapa uang sejumlah 5 miliar tidak menjadi masalah bagi pembeli Ferrari?”

Apakah karena uangnya sudah berlebih dan tidak tahu digunakan untuk apa lagi? Bisa saja.

Namun, coba kita ajukan satu pertanyaan lagi, “Jika memang pembeli tersebut memiliki uang yang sangat banyak, mengapa memilih Ferrari?” mengapa tidak mobil sport lain yang harganya relatif sama?

Nah, jika direnungkan dan dipikirkan secara mendalam, maka jawabannya akan kembali ke value, yaitu karena dalam contoh ini Ferrari memiliki value yang lebih tinggi dibandingkan mobil sport yang lain.

Tentunya, dengan harga yang relatif sama, atau dengan kata lain benefit mobil Ferrari. Misalnya pengendalian mobil yang mantap, kecepatan dan kecanggihan mesin, keamanan penumpang, desain mobil yang futuristic, dan sebagainya sudah melampaui costnya seperti harga 5 miliar, biaya perawatan, biaya administrasi kendaraan, kelangkaan bengkel dan sparepart.

ANALISA

Dari contoh demikian, dapat disimpulkan bahwa selisih antara benefit dan cost yang dievaluasi dan dinilai oleh pembeli produk menghasilkan sebuah value, namun harus dicermati bahwa benefit dari sebuah produk atau jasa tidak harus selalu tinggi untuk bisa menghasilkan value yang tinggi.

Mengapa demikian? Kita ingat kembali bahwa value adalah selisih atau perbandingan antara benefit dengan cost. Dengan demikian maka benefit dari sebuah produk dan jasa bisa saja rendah, asalkan cost nya juga jauh lebih rendah dari benefit tersebut.

Apabila suatu perusahaan diposisikan sebagai pihak yang berperan dalam penciptaan value, maka akhir dari penilaian value selalu ditinjau dari sisi konsumen sebagai pengguna akhir produk atau jasa.

Penilaian value dari konsumen dapat digolongkan menjadi dissatisfaction (tidak puas), satisfaction (puas), atau high satisfaction (sangat puas).

Perlu diingat sobat, bahwa dalam melakukan penilaian atas value, konsumen akan menggunakan penilaian secara relatif untuk mengevaluasi benefit dan cost, yaitu penilaian yang tidak bisa langsung digeneralisasi untuk semua konsumen, dan cenderung subjektif bagi masing-masing konsumen.

KESIMPULAN

Dari ulasan tentang pertimbangan value untuk memilih bagi konsumen ialah posisi penilaian yang bersifat relatif akan mudah terlihat ketika misalnya konsumen mengevaluasi harga produk atau jasa.

Ketika harga produk misalnya seratus ribu rupiah, maka konsumen bisa menilai harga tersebut relatif murah atau juga relatif mahal, tergantung dari benefit yang dirasakannya.

Kunjungi kami dengan klik disini!

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.