7 (Tujuh) Potensi Kelemahan Sebagai Entrepreneur

0
(0)

7 (Tujuh) Potensi Kelemahan Sebagai Entrepreneur – Ada potensi kelemahan yang bisa saja terjadi pada Anda kapanpun dan dimanapun saat Anda jadi pengusaha! Sehingga, pelajari polanya, sobat jasalogo.id!

Jika sudah begitu, Anda akan mudah mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan atas potensi kelemahan sebagai entrepreneuer tersebut!

Ketidakpastian Pendapatan

Seseorang yang bekerja sebagai karyawan suatu perusahaan akan memperoleh gaji tetap setiap bulan. Kondisi yang sama tidak akan dialami  seorang entrepreneur.

Read More
jasa-desain-logo-satu-hari-jadi

Bahkan kondisi akan lebih buruk jika usaha baru saja dimulai.

Suatu saat penghasilan dapat membumbung tinggi, tetapi ketika kondisi sedang tidak menguntungkan, entrepreneur  harus siap merugi, memperoleh pendapatan jauh di bawah seorang karyawan perusahaan.

Resiko Kehilangan Seluruh Investasi

Ketika seseorang memulai bisnis, tidak ada jaminan bahwa investasi yang ditanamkan akan menuai hasil yang diinginkan.

Selalu ada kemungkinan untuk berhasil demikian pula ada kemungkinan untuk kehilangan seluruh investasi. Batas antara kegagalan dan keberhasilan begitu tipis.

Kerja Lama dan Kerja Keras

Tidak ada keberhasilan usaha sejati yang datang secara instan, tanpa proses, kerja lama dan kerja keras. Entrepreneur dituntut bekerja keras, sepanjang waktu agar usaha yang dijalankan dapat eksis dan berjalan dengan baik.

Jam kerja bisa dikatakan tidak terbatas. Durasi kerja karyawan yang menghabiskan waktu sekitar 8 jam sehari tentu tidak dapat diterapkan bagi seorang entrepreneur.

Entrepreneur tidak mengenal kata kapan harus berhentibekerja. Duapuluh empat jam sehari mungkin bisa jadi terasa kurang.

Kualitas Hidup yang Rendah Sampai Bisnis Mapan

Seorang entrepreneur harus rela menjadi miskin dan menderita sebelum sukses datang menghampiri.

Tidak ada rasa gengsi dan malu karena entrepreneur harus menjalani proses yang berliku-liku sebelum bisnisnya mapan.

Tingkat Stress Yang Tinggi

Dengan tantangan usaha yang makin keras, tidaklah mengherankan jika entrepreneur mengalami tingkat stress yang tinggi. Jauh lebih tinggi tingkatnya apabila menjadi pegawai/karyawan biasa.

Tanggung Jawab Penuh

Jika seorang karyawan bekerja di suatu lembaga usaha, tanggungjawabnya terbatas pada tugas yang dikerjakan.

Seorang entrepreneur bertanggung jawab penuh terhadap semua aktivitas usaha. Keberhasilan dan kegagalan usaha sepenuhnya ada ditangan entrepreneur.

Keputusasaan

Kesuksesan tidak datang begitu saja, jatuh dari langit. Kegagalan juga tidak begitu saja menjauh, karena menjadi bagian dari proses menuju sukses.

Entrepreneur harus siap untuk berhasil dan siap untuk gagal. Kesuksesan tentu menjadi harapan, menimbulkan spirit/ semangat  yang luar biasa bagi entrepreneur untuk terus maju dan berkembang.

Sebaliknya kegagalan tidak jarang membuat entrepreneur frustasi dan putus asa.

KELEMAHAN MENJADI SEORANG ENTREPRENEUR

Sedang kelemahan yang akan Anda jumpai, sobat jasa logo.id, ketika Anda memilih mej=njadi pebisnis adalah:

Pengorbanan Personal

Pada awalnya entrepreneur harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.

Beban Tanggung Jawab

Entrepreneur harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pada bidang produksi atau jasa, pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan bahan dan pelatihan staf/karyawan.

Kecilnya Marjin Keuntungan dan Kemungkinan Gagal

Oleh karena usaha menggunakan modal yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka marjin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.

KESIMPULAN

Walaupun keuntungan jadi pengusaha itu menggiurkan, jangan salah, sobat, Anda tetap memiliki potensi kelemahan saat menjadi entrepreneur seperti penjabaran tersebut di atas!

Untuk lebih dekat dengan jasalogo.id, Anda bisa klik disini atau disini.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.