6 Hot Buttons Konsumen dalam Usaha Makanan – Baiklah, pada kesempatan ini, kita akan membahas soal beberapa hot buttons konsumen dalam usaha makanan.
Namun sebelum itu, dalam hal menganalisis motivasi pelanggan dengan cara misalnya memperhatikan elemen atau bagian apa dari produk atau jasa yang paling diinginkan oleh pelangggan.
Cara lain dalam analisis motivasi pelanggan adalah dengan mencermati tujuan pembelian konsumen, dan memastikan apa sebenarnya yang dibeli oleh konsumen.
Aspek yang tidak kalah pentingnya adalah juga mencermati perubahan motivasi pembelian dan bagaimana prioritas pembelian yang dilakukan oleh konsumen.
Ketika seseorang membeli mobil mewah dengan harga di atas satu miliar rupiah misalnya, apa sebenarnya yang diinginkan dari mobil tersebut?
Jika yang diinginkan pembeli adalah fungsi transportasi, mengapa tidak menggunakan bus umum atau membeli motor saja?
Kejelian dan pemahaman yang mendalam akan motivasi pelangggan akan mengarahkan strategi perusahaan lebih dekat dengan konsumennya, sobat jasalogo.id!
HOT BUTTONS
Dalam kajian mengenai motivasi konsumen, dikenal istilah Hot Buttons atau beberapa aspek yang memicu atau menstimulasi munculnya keinginan membeli dari konsumen.
Hot buttons juga bisa menjadi penyebab berubahnya keputusan pembelian dari konsumen. Aspek tersebut dipicu oleh motivasi yang ada dalam diri konsumen, sehingga perusahaan perlu mengetahui kondisi apa dalam lingkungan yang bisa menjadi hot buttons dalam bisnisnya.
Beberapa contoh hot buttons dalam bisnis makanan misalnya:
Freshness and Naturalness (Kesegaran dan Kealamian)
Isu kesegaran dan bahan alami dalam makanan harus dicermati oleh perusahaan, misalnya dengan menjual sayuran organik, atau pengolahan makanan tanpa MSG/ penguat rasa kimia.
Sebab, hari-hari ini, masyarakat lebih banyak memilih untyk mengonsumsi bahan makanan yang aman bagi kesehatan. Artinya, bukan yang hanya saja mengenyangkan. Akan tetapi, dari unsur pembuatnya pun juga higienis dan sehat.
Healthy Eating (Makanan Sehat)
Trend makanan sehat seperti makanan yang rendah lemak dan rendah kalori menjadi topik hangat dan harus diantisipasi perusahaan. Hal itu disebabkan, pola hidup sehat yang tengah dibangun di kalangan masyarakat.
Bahan makanan yang tinggi kalori, misalnya, banyak warga yang sedikit demi sedikit menghindarinya.
Jadi, jangan sampai Anda selaku pebisnis justru menyediakan makanan-makanan yang kurang sehat.
Anda harus memerthatikan juga unsur bahan yang digunakan.
Ethnic Eating (Khas Daerah)
Trend makanan dari wilayah tertentu seperti makanan Asia atau Timur Tengah yang menawarkan pengalaman eksotis. Tentu, ini bisa menjadi ciri dari restoran Anda.
Jika Anda tidak ingin menjajakan makanan yang monoton, itu-itu saja. Anda bisa mencoba merambah ke kuliner khas daerah atau kuliner khas negara.
Itu sangat menggiurkan, bukan?
Gourmet Eating (Ala Rumahan)
Makanan yang khas seperti buatan rumahan juga masih menjadi topik yang perlu diantisipasi perusahaan makanan. Benar, sekali. Tidak sedikit orang yang juga menyadari bahwa olahan rumahan justru sedap untuk disantap.
Bisa jadi opsi bisnis kuliner Anda nih, sobat jasalogo.id!
Meal Solutions (Makanan Instan)
Makanan instant tetap memiliki daya tarik bagi konsumen tertentu. Segmentasi pasar yang jelas tidak menutup kemungkinan bagi Anda menjajakan makanan-makanan yang instant.
Coba kerucutkan siapa saja segmentasi pasar Anda, ya!
Low-Carb Foods (Rendah Karbohidrat)
Isu kesehatan mendorong berkembanganya makanan rendah karbohidrat. Apalagi bagi mereka yang tengah melakukan program diet sehat. Anda bisa membranding restoran Anda untuk menjadi bentuk usaha yang menjual makanan rendah karbohidrat dan cocok bagi para pegiat diet!
KESIMPULAN
Itulah 6 Hot Buttons Konsumen dalam Usaha Makanan! Mulai dari aspek kesegaran dan kealamian, makanan sehat, khas daerah, khas rumahan, makanan instan, hingga rendah karbohidrat.
Anda bisa memesan desain logo premium, hanya di jasalogo.id!