Strategi Retail Rejection Remehkan Konsumen Agar Beli

Strategi Retail Rejection Remehkan Konsumen Agar Beli – Sobat jasa logo apakah sudah pernah mendengar apa itu retail rejection?

Mungkin Anda sering mendengar cerita tentang seseorang yang pergi ke sebuah toko yang menjual barang-barang mahal namun merasa tak diperhatikan oleh pihak pelayan atau malah cenderung diremehkan?

Mulai dari sikap acuh tak acuh hingga mengatakan “barang yang ini, mahal, lo, Kak.”

Read More

Damn! Seolah si calon pembeli diremehkan karena dianggap tak punya uang untuk membayarnya, bukan?

Ketika Anda menerima perlakuan tersebut bisa jadi pembeli langsung memanas dan tanpa pikir panjang membelinya untuk membuktikan bahwa ia mampu juga.

Yah, kena deh! Bisa jadi pembeli tersebut sedang terjebak dalam strategi marketing, tapi bisa juga hal ini terjadi begitu saja karena pelayan memang memiliki sikap buruk.

Pasalnya beberapa toko ternyata ada saja yang menerapkan strategi yang satu ini lo. Akan tetapi, nyatanya penerapan trik ini sebenarnya cukup berisiko untuk sebuah brand. Simak yuk penjelasan selengkapnya!

Nah, istilah untuk strategi marketing yang satu ini adalah retail rejection, biasanya dilakukan oleh brand-brand barang mewah. Catat ya, hanya barang mewah!

Konsumen yang nggak disapa dengan ramah oleh para staf ketika memasuki toko barang mewah merupakan salah satu bentuk dari retail rejection.

Walaupun banyak yang mengubah sikap para staf sales supaya lebih ramah dan menyambut dengan senang hati namun tetap ada yang menganggap bahwa retail rejection juga bukan merupakan sebuah ide yang buruk.

TERLIHAT MENGUNTUNGKAN, STRATEGI INI TIDAK COCOK UNTUK SEMUA USAHA!

Biasanya yang berani menerapkan strategi marketing ini adalah brand-brand dengan produk berupa barang mewah atau memiliki harga yang mahal.

Sehingga, kalau ada yang masuk dengan pakaian atau aksesori biasa saja mereka akan langsung bertindak berbeda. Berdasarkan penelitian terbaru, tingkat keberhasilan retail rejection akan tinggi jika toko memiliki kriteria, seperti:

Brand Menjadi Representasi Pelanggan

Terdapat dua konsep pada diri seseorang. Dua konsep tersebut yakni konsep aktual dan konsep ideal. Konsep aktual merupakan konsep dimana mereka saat ini dan barang seperti apa yang bisa dibeli, sedangkan konsep ideal adalah di mana mereka ingin berada dan barang seperti apa yang ingin dibeli.

Suatu brand bisa masuk ke dalam konsep ideal jika konsumen ingin menjadi bagian dari kelompok orang-orang yang memakai barang tersebut.

Bukan hanya tokonya saja, sobat! Akan tetapi, ternyata staf yang tak ramah juga menjadi bagian pembeda.

Jika staf yang tidak ramah adalah seseorang yang berpakaian rapi dan berbicara dengan cerdas efeknya akan berbeda dengan mereka yang tidak ramah memakai pakaian berantakan dan kurang cerdas.

Ada Resiko di Balik Strategi Retail Rejection!

Ya, sobat jasa logo! Benar juga, mungkin seseorang yang merasa tersinggung akan rela mengeluarkan uang untuk membeli suatu produk sehingga mendatangkan keuntungan.

Namun ternyata keuntungan ini hanya bertahan dalam jangka pendek, sedangkan jangka panjangnya justru kurang bagus.

Kesimpulan

Alih-alih memperlakukan konsumen dengan kasar dan tidak ramah, sebaiknya memberikan pelayanan yang ramah dan memuaskan bagi mereka apalagi jika bisnis yang dijalankan masih belum memiliki branding yang kuat.

Demikian ulasan mengenai “Strategi Retail Rejection Remehkan Konsumen Agar Beli”.

Rekomendasi

Bagi Anda yang tengah bingung mencari desainer untuk aktivitas usaha Anda, segera hubungi pihak kami hanya di jasa logo.id!

Apa keuntungannya? Dengan pengerjaan yang super rapi dan cepat, kami mengunggulkan pelayanan demi kepuasan Anda, sobat jasa logo!

Selain itu, klik di sini untuk update logo hasil karya tim melalui portal instagram jasalogo.id!