Kisah Sukses Eric Yuan Pendiri Zoom

Kisah Sukses Eric Yuan Pendiri Zoom – Kebayang nggak kalau pandemi ini terjadi pada tahun di mana teknologi belum secanggih sekarang?

Kira-kira apa ya yang akan terjadi? Apakah semuanya harus tetap dilakukan secara tatap muka atau justru makin banyak orang yang kebingungan menjalani hidupnya karena kehilangan pekerjaan saking sulitnya berkomunikasi?

Tak bisa dimungkiri, komunikasi jarak jauh menjadi salah satu hal yang paling krusial untuk dilakukan di masa sekarang ini. Tak heran kalau Zoom justru sedang panen keuntungan besar-besaran gara-gara pandemi.

Read More
jasa-desain-logo-satu-hari-jadi

Baca Juga [Mengenal 6 Level Perusahaan Start Up]

Sekarang Zoom memang bisa digunakan oleh hampir semua kalangan tapi tahukah Anda kalau ternyata ide ini muncul gara-gara pendirinya, Eric Yuan pernah menjalani hubungan LDR dengan sang kekasih? Aplikasi ini bahkan dulu juga sempat ditolak beberapa kali.

Simak yuk kisah selengkapnya yang telah jasalogo.id ulas tentang kisah sukses Eric Yuan!

Kisah Sukses Eric Yuan, Pendiri Zoom

Dimulai Sejak Dini

Keinginan Eric untuk menjadi pengusaha rupanya sudah dimulai sejak ia masih kecil, bakatnya pun mulai terlihat.

Eric lahir di Tai’an, Shandong pada tahun 1970-an dari orang tua yang mana ayahnya adalah seorang insinyur pertambangan.

Sejak kecil, ia sudah ingin menjadi seorang pengusaha dan menunjukkan bakatnya dengan mengumpulkan memo kontruksi untuk mendaur ulang tembaga demi mendapat uang tunai saat di kelas 4.

Setelah lulus dari sekolahnya Eric melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan Matematika Terapan dan Ilmu Komputer.

Berangat Dari Kisah Asmara

Eric mulai terpikirkan untuk membuat video konferensi karena kisah asmaranya yang terhalang oleh jarak yang membuatnya sulit melihat pacarnya.

Saat kuliah, Eric menjalani hubungan jarak jauh di mana ia harus menempuh perjalanan 10 jam saat ingin menemui pacarnya yang membuat mereka hanya mampu bertemu dua kali dalam satu tahun.

Dari situlah akhirnya Eric memikirkan supaya bisa membuat alat untuk melihat dan berbincang dengan pacarnya hanya dalam satu kali klik. Ide ini ia masukkan ke dalam pekerjaannya saat ia menjadi seorang karyawan.

Terinspirasi saat Melihat Bill Gates

Eric mengawali kariernya dengan bekerja di Jepang namun malah terinspirasi untuk pergi ke Amerika setelah melihat Bill Gates. Sayangnya pengajuan visanya terus-terusan ditolak hingga percobaan kesembilan atau membutuhkan waktu sekitar 2 tahun.

Di Amerika ia bekerja di WebEx yang kemudian diakuisisi oleh Cisco Systems tahun 2007. Tahun 2011, ia memikirkan untuk memasukkan sistem video konferensinya ke dalam telepon pintar namun idenya ditolak.

Hal ini yang membuatnya yakin untuk keluar dari sana dan mengawali perusahaannya sendiri, Zoom Video Communications.

Mengalami Penolakan demi Penolakan

Perusahaan yang didirikannya bukan begitu saja berhasil, ia harus kembali mengalami penolakan demi penolakan

Proses awal mendirikan perusahaan ini terbilang cukup menantang. Eric kesulitan untuk meyakinkan para investor demi mendapatkan dana hingga ia harus meminjam ke teman dan keluarga.

Sudah berhasil berdiri pun ternyata Zoom masih mengalami penolakan, kali ini oleh pelanggan. Oleh karena itu, Eric mencoba untuk mengirimi pesan pada setiap pelanggan yang membatalkan layanan.

Usaha tersebut malah dikira sebagai pesan otomatis dari bot padahal Eric yang mengirimnya sendiri. Setelah berbagai usaha untuk membuktikan bahwa dirinya yang mengirim pesan tersebut akhirnya pelanggan berhenti menuduh bahwa Zoom mengirim pesan hanya melalui bot.

Perkembangan Zoom

Zoom mulai berkembang pesat sejak tahun 2019, setelahnya perusahaan ini juga malah makin sukses sejak pandemi.

Tahun 2015, Zoom sukses digunakan selama 20 miliar menit dan terus menanjak hingga perusahaan ini menjadi IPO paling sukses di tahun 2019.

Tahun 2018, Eric juga mendapatkan gelar sebagai CEO Big Company of The Year dengan mendapatkan approval rating 99% dari karyawannya. Selama pandemi, Zoom juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Dilansir dari berbagai sumber, pada kuarter ketiga tahun 2020, revenue Zoom mencapai US$777 juta atau naik sebesar 367% dibanding tahun sebelumnya.

Dampak Baik dari Pandemi

Tak bisa dimungkiri, salah satu yang membuat Zoom makin meroket mungkin karena adanya pandemi. Akan tetapi, fakta bahwa aplikasi ini memiliki banyak pesaing dan tetap menjadi yang paling laris tak bisa dipisahkan dari adanya inovasi-inovasi dan strategi bisnis yang baik dari perusahaannya.

Baca Juga [5 Start Up Indonesia Yang Naik Daun Selama Pandemi]

[Cara Analisis Kompetitor dalam Bisnis]

Cek Artikel Jasalogo.id Menarik Lainnya DISINI

Demikian ulasan Jasalogo.id tentang Kisah Sukses Eric Yuan, Pendiri Zoom Laris Manis yang Dapat Ide Gara-gara Jadi Pejuang LDR. Semoga bermanfaat menambah wawasan kita semua.

Jasalogo.id penyedia jasa pembuatan logo untuk perusahaan dan bisnis Anda, terbukti sudah banyak perusahaan besar menggunakan layanan pembuatan logo dari Jasalogo.id. sedia 24 jam untuk anda.