Pedoman visual yang desainer wajib tahu – diantaranya ada 5 (lima) poin. Kali ini, jasalogo.id akan memberikan pedoman dalam mendesain sesuatu. Atau istilah kerennya adalah hierarki visual.
Anda bisa share postingan ini, siapa tahu temen Anda lagi butuh, nih. Sebelumnya terima kasih, ya!
Baiklah, kita mulai, ya. Jadi, kunci sukses desainer terletak dari hasil. Maksudnya, adalah hasil desainnya. Sebab, jika hasilnya bagus akan membuat konsumen percaya. Selain itu, sangat memungkinkan konsumen untuk repeat order.
Konsumen senang dengan desain yang eye catching! Apa itu eye catching? Sederhananya adalah desain yang sedap dipandang mata.
Sehingga kalau hasilnya sudah bagus, Anda tahap demi tahap bisa menjadi desainer yang handal dan profesional.Untuk itu, Anda berada di laman yang tepat! Simak yuk, beberapa pedoman visual yang desainer wajib tahu.
Berikut ulasannya untuk Anda!
Table of Contents
TogglePEDOMAN VISUAL YANG DESAINER WAJIB TAHU
Skala
Unsur desain grafis pertama ialah skala. Skala dalam suatu desain akan berdampak pada bagaimana penikmat karya melihat dan memahami komposisi desain yang Anda miliki.
Mengatur skala akan membuat Anda bisa mengatur titik fokus dan mengarahkan pandangan penikmat terhadap desain Anda tersebut.
Perlu Anda ketahui bahwa skala tidak sama dengan ukuran. Ukuran mengacu pada pengukuran absolut seperti kertas yang berukuran 10 cm x 40 cm.
Sedangkan skala mengacu pada hubungan dan perbandingan langsung antar elemen dalam suatu desain, seperti lingkaran dua kali lebih besar dari segi panjang.
Anda dapat menggunakan skala dalam menentukan urutan/ hirarki visual desain Anda. Misalnya, bagian mana yang kamu ingin penikmat melihat terlebih dahulu sebelum melihat bagian lainnya pada desain.
Warna
Pada tahun 1706, Sir Isaac Newton dikenal menciptakan roda warna pertama.
Newton mengambil spektrum warna yang dihasilkan ketika cahaya melewati prisma (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu) dan mengaturnya dalam lingkaran segmentasi.
Pada saat ingkaran itu berputar dengan cepat, warna-warna tersebut menjadi kabur dan berubah menjadi warna putih di mata manusia.
Sistem kategorisiasi visual Newton untuk warna, kemudian diadopsi dan dikembangkan oleh para ilmuwan, seniman, dan filsuf.
Akhirnya setelah dikembangkan, susunan warna modern tercipta.
Susunan warna moden terdiri dari tiga yaitu, merah, kuning, dan biru (warna primer). Jika dalam bahasa inggri, red, yellow, blue. Warna ini secara teoritis dapat dicampur untuk menghasilkan warna lainnya.
Saat memilih susunan warna untuk suatu desain, pertimbangkan warna-warna yang akan Anda gunakan. Apakah warna-warna tersebut akan digunakan berhadapan atau bersebelahan.
Pilihan warna dapat memberikan emosi dramatis pada desain.
Warna juga membuat gambar lebih menonjol, membantu menyampaikan informasi, menekankan titik-titik tertentu, meningkatkan makna, dan menunjukkan teks pada wesbsite.
Seorang desainer grafis membutuhkan pemahaman akan sifat-sifat warna untuk menentukan pilihan warna dengan maksimal.
Terdapat beberapa model susunan warna seperti CMYK atau RGB.
Tipografi
Dalam desain, tujuan dari penempatan typography tidak hanya sekadar untuk meletakkan sebuah teks. Akan tetapi, tujuannya ialah agar dapat menggunakannya secara efektif. Baik dalam berkomunikasi atau menyampaikan pesan melalui desain.
Typography meliputi jenis, ukuran, susunan, warna, jarak dari font yang digunakan.
Desainer juga menggunakan typography untuk membuat bentuk dan menyampaikan mood atau nuansa yang diinginkan.
Beberapa desainer bahkan berdedikasi untuk mempelajari typography secara terpisah untuk benar-benar menguasai seni dari typography.
Bentuk
Bentuk adalah salah satu unsur-unsur desain grafis yang juga merupakan inti dari sebuah desain. Terdapat dua kategori desain yaitu bentuk geometrik dan bentuk organik.
Contoh dari bentuk geometrik adalah seperti llingkaran, kotak, dan segitiga. Bentuk organik biasanya memiliki proporsi yang tidak kaku dan teratur.
Dalam desain, bentuk dapat membantu Anda untuk membuat layout atau menciptakan pola.
Selain itu, bentuk berguna untuk memisahkan beberapa bagian dalam satu halaman. Selain itu, akan membuat ilusi gerakan yang mengarahkan mata dari satu elemen ke elemen lainnya.
Garis
Garis pada desain biasa digunakan untuk memisahkan jarak, memfokuskan pandangan, sampai membuat bentuk.
Umumnya, garis lurus digunakan dalam media yakni membuat layout-nya untuk memisahkan konten.
Lebih dari itu, jika digunakan dengan maksimal, garis dapat menyampaikan gerakan dan emosi yang menyatukan komposisi pada desain yang kamu buat, serta membuatnya tampak profesional.
Oleh karena itu, menentukan garis yang akan digunakan, berarti membuat desain yang akan mencapai suasana hati yang diinginkan.
Yuk manfaatkan jasalogo.id untuk keperluan desain logo Anda.