MENGAPA SEBUAH BISNIS BISA GAGAL?

Mengapa Sebuah Bisnis Bisa Gagal? – Sudah menjalankan bisnis, namun selalu ada was-was atau perasaan “gimana ya, sobat jasalogo.id, kalau usaha kita gagal nantinya?” atau “Duh, gagal nih, bakalan!”. Misalkan ada keluhan-keluhan seperti itu, tentu menjadi momok, bukan?

Agar Anda dapat mengantisipasi sejak awal, Anda perlu untuk memahami mengapa sebuah bisnis bisa gagal, sobat! Ulasannya tersaji dalam artikel kali ini. Simak hingga selesai! Sebab, kalau sudah gagal, bisa jadi akan bangkrut, dan akhirnya tutup.

Ini dia, ulasan mengapa sebuah bisnis bisa gagal. 

Seperti kita tahu bersama, pertanyaan yang paling mendasar bisnis adalah: mengapa sebuah bisnis akhirnya menemui kegagalan, bangkrut, dan akhirnya tutup? 

Pertanyaan selanjutnya yang terkait dengan hal tersebut adalah, sebaliknya mengapa sebuah bisnis bisa sangat maju, menguntungkan, dan memberikan kebanggaan bagi pemiliknya, bahkan bisa menjadi kebanggaan bangsa dan negara?

KINERJA BISNIS INFERIOR

Kesuksesan sebuah perusahaan dapat ditinjau dari kinerja bisnisnya, di mana kinerja bisnis yang dimaksud adalah kinerja bisnis yang superior, yaitu kinerja bisnis yang lebih tinggi dibandingkan kompetitornya.

Artinya, perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja sangat baik, mereka akan dapat survive dan bertahan, bahkan berkembang.

Sedangkan, perusahaan yang kinerja nya tidak superior atau biasa disebut dengan kinerja inferior, maka akan mudah stagnan, tidak berkembang, gagal, bangkrut, hingga tutup.

Jadi, penyebab dari kegagalan sebuah perusahaan dalam sebuah industri adalah karena kinerja bisnisnya inferior.

APA PENYEBAB KINERJA PERUSAHAAN INFERIOR?

Jika direnungkan lebih mendalam, selalu akan ada “alasan” mengapa satu perusahaan bisa memiliki pembeli yang lebih banyak dibandingkan perusahaan lain, bukan?

Atau juga, terbesit pertanyaan, mengapa satu perusahaan bisa mempunyai pembeli yang sangat fanatik sedangkan perusahaan lain tidak memilikinya.

Sebagai ilustrasi, mari kita lihat kondisi bisnis di sekeliling kita. Pasti kita akan menemukan bahwa, ada rumah makan yang terlihat sederhana, lokasinya di sebuah gang sempit, tidak pernah menayangkan iklan di televisi, koran, atau radio, namun pembelinya antri panjang sekali.

Ada juga, kedai kopi di pinggir jalan yang penuh sesak dengan pembeli yang datang membawa beragam mobil-mobil mewah, rela mengantri untuk secangkir kopi.

Bagaimana hal tersebut bisa dijelaskan, sobat jasalogo.id? Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah keberadaan value.

APA ITU VALUE PERUSAHAAN?

Value dalam perusahaan merupakan sebuah konsep klasik yang masih terus bertahan dalam bisnis dan manajemen strategik di manapun.

Sehingga, dari contoh di atas, pernyataan bahwa value adalah faktor yang membuat pembeli rela mengantri panjang untuk sebuah produk atau jasa pastilah membingungkan untuk sebagian orang.

Mengapa? Hal itu karena, bisa jadi kebanyakan orang berpikir bahwa yang mereka kejar adalah kopinya, makanannya, mobilnya, motornya, atau minumannya.

Memang benar bahwa mengantri adalah salah satu cara untuk mendapatkan produk atau jasa yang kita butuhkan, namun kajian dalam buku ini bukanlah dalam hal antriannya, tetapi pada alasan orang tersebut rela mengantri.

Na, jika kita tanyakan sekali lagi pada pembeli yang mengantri tentang alasan mereka melakukan hal tersebut, bisa jadi jawabannya sederhana, misalnya karena enak, karena murah, atau karena gampang.

Jawaban yang keluar dari pembeli tersebut memang terdengar sederhana, namun dibalik itu tentu saja ada pertanyaan kritis yang sangat penting.

Misalkan begini, “sebenarnya apa yang dilakukan suatu perusahaan sehingga para pembeli tersebut bisa mengatakan bahwa produk yang dibelinya enak, murah, atau gampang?” Hal ini terkait dengan strategi.

STRATEGI

Pada dasarnya, value dan strategi ialah dua hal yang boleh diibaratkan seperti uang koin, selalu memiliki dua sisi yang saling melengkapi, saling menunjang, dan tidak terpisahkan.

Begitu pula value dan strategi, di mana strategi adalah cara yang dilakukan perusahaan untuk mengantarkan value kepada konsumen. Tanpa strategi, maka value tidak akan dirasakan oleh konsumen. Kira-kira begitu, sobat jasalogo.id.