Untuk membuat tampilan desain semakin menarik dan unik, penting memilih gaya desain yang tepat salah satunya seperti gaya retro. Gaya desain yang mengambil inspirasi dari masa lampau ini akan menciptakan kesan vintage atau klasik. Penggunaan gaya retro pada berbagai jenis desain grafis memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperttimbangkan.
Ketika memilih gaya desain yang tepat untuk desain grafis, pastikan untuk memilih gaya yang cocok dengan tujuan desain. Perlu dipahami jika tidak semua jenis desain grafis akan cocok menggunakan gaya retro. Pemilihan gaya retro biasanya berdasarkan tujuan untuk menciptakan kesan vintage atau klasik.
Pertimbangkan kebutuhan penggunaanya dalam memilih gaya desain retro sehingga gaya retro akan menyampaikan pesan merek dengan baik. Untuk desain logo biasanya jika merek terkait dengan tradisional akan cocok. Ada beberapa kekurangan dari gaya retro untuk desain yang perlu dipertimbangkan dulu.
KEKURANGAN GAYA DESAIN RETRO
Memilih gaya desain biasanya disesuaikan dengan nilai, pesan dan tujuan yang ingin disampaikan dalam desain. Hal ini agar gaya retro bisa mendukung pesan yang ingin disampaikan dengan baik. Berikut beberapa kekurangan desain retro untuk penggunaannya dalam desain:
Tidak Cocok untuk Semua Jenis Merek
Desain yang bertema retro tidak cocok digunakan dalam semua jenis merek atau produk. Menggunakan desain retro untuk merek yang tidak sesuai kebutuhan akan menghasilkan tampilan desain yang kurang efektif. Gaya retro tidak akan cocok untuk merek terkait teknologi, karena merek yang berhubungan dengan teknologi akan membutuhkan gaya desain yang terlihat canggih atau inovatif.
Desain akan menciptakan tampilan vintage sehingga untuk kebutuhan menyampaikan pesan masa depan gaya retro akan kurang cocok. Pada desain logo yang berkesan formal seperti logo perusahaan tidak akan cocok dengan gaya retro. Beberapa merek teknologi, perusahaan, startup akan membutuhkan gaya yang modern.
Desain retro umumnya hanya cocok untuk merek yang sudah ada sejak dahulu, untuk memberikan kesan terpercaya. Estetika masa lampau akan cocok untuk menggambarkan merek yang vintage dan klasik untuk merek makanan atau minuman seperti wine.
Kekurangan Originalitas
Desain yang bertema retro umumnya akan menggunakan beberapa ciri elemen yang sama ini bisa membuat desain terlihat kurang original. Secara umum beberapa elemen khas retro seperti bentuk shield, ornamen, tipografi klasik menjadi ciri khas yang akan menghasilkan desain yang mirip-mirip. Terutama untuk desain materi pemasaran, desain bisa kurang menarik jika gaya visual terlihat dengan desain bertema retro lainnya.
Gaya desain yang terinspirasi dari era tertentu ini mungkin akan tidak orisinal jika menggunakan elemen klise yang terus digunakan dari waktu ke waktu seperti tipografi time new roman. Jika desain retro tidak diadaptasi dengan baik untuk menciptakan hal baru yang lebih unik, tampilan desain akan terlihat klise. Desain grafis akan kurang efektif dalam membangun branding jika desain tidak orisinal.
Baca juga: Menciptakan Nuansa Retro: Tips Memadukan Warna dalam Desain
Tidak Mengikuti Trend Terkini
Biasanya untuk membuat desain grafis yang menarik perhatian penting untuk menciptakan elemen yang sedang tren. Jenis desain pemasaran biasanya yang sering menggunakan tren untuk menarik perhatian audiens. Sementara penggunaan gaya retro yang sudah tidak menarik karena sudah jarang digunakan.
Merek akan terlihat kurang relevan karena tidak mengikuti perubahan tren dalam desain untuk digunakan dalam berbagai desain. Jika merek ingin terlihat modern dan relevan penting untuk menggunakan elemen atau gaya desain yang sedang populer. Gaya retro mungkin unik tetapi bisa membuat merek terlihat kurang relevan dengan audiens.
Keterbatasan dalam Penggunaan Warna dan Gaya
Desain retro menggunakan berbagai elemen desain yang menjadi ciri khas para era tertentu, biasanya hal ini justru membatasi penggunaan elemen desain. Gaya retro seringkali membatasi pilihan gaya dan elemen. Desain bertema retro terbatas pada pilihan warna hangat dan kontras, seperti coklat oranye atau kuning, dan warna kontras seperti merah dan biru.
Selain warna, gaya retro juga menggunakan membatasi gaya tipografi yang digunakan. Tipografi retro harus memiliki tampilan elegan dan klasik seperti serif dan script, untuk memperjelas teks gaya retro tidak bisa menggunakan sans serif yang tebal. Gaya retro juga tidak membantu merek dalam mengeksplorasi kombinasi warna yang lebih beragam.
Baca juga: Inspirasi Gaya Tipografi Sesuai Tema dan Konsep Desain
Risiko Kesalahan Interpretasi
Penggunaan gaya retro juga memiliki kekurangan pada risiko salah interpretasi makna atau pesan dalam desain. Ketika menggunakan gaya retro dari era tertentu ini bisa sulit dipahami pesannya, jika audiens tidak memiliki hubungan emosional atau pengetahuan tentang era tertentu. Tidak semua audiens bisa memahami gaya desain retro terutama dari era yang sangat lama.
Beberapa elemen yang digunakan akan salah diinterpretasikan, terutama jika elemen yang digunakan memiliki makna penting dalam desain. Pesan historis yang digunakan dalam desain bertema retro mungkin tidak dipahami oleh semua kalangan. Untuk itu tidak disarankan menggunakan gaya retro yang menekankan pesan historis, fokuskan pada elemen yang tidak memiliki pesan historis.
Tidak Cocok untuk Merek yang Inovatif
Gaya retro ini juga tidak cocok untuk mencerminkan inovasi dan perubahan pada desain identitas merek. Untuk merek yang terkait teknologi dan masa depan tidak disarankan menggunakan gaya retro. Desain retro ini lebih memberikan kesan nostalgia dan klasik, sehingga desain yang berhubungan inovasi tidak cocok.
Gaya retro menggambarkan pesan desain nostalgia bukan masa depan sehingga tidak cocok untuk desain bertema inovasi dan perubahan. Penggunaan gaya retro akan kurang cocok untuk menyampaikan pesan terkait teknologi, kreatif dan inovasi.
Baca juga: Ciri khas dari Tipografi untuk Desain Grafis Tema Retro
Pemahaman yang Salah tentang Retro
Terkadang banyak orang salah dalam memahami desain bertema retro sehingga menghasilkan desain yang kurang efektif. Menggunakan gaya desain retro tidak hanya sekedar meniru elemen dan gaya visual tanpa memahami makna dan kesan yang diciptakan. Hal ini bisa menghasilkan makna interpretasi yang salah dan tidak memberikan desain kesan yang autentik.
KESIMPULAN
Ketika memilih desain retro pertimbangkan beberapa kekurangan tersebut sehingga dapat melihat apakah gaya ini akan cocok dengan kebutuhan desain atau merek. Gaya retro yang terinspirasi dari era lampau ini tidak selalu cocok dengan semua kebutuhan meskipun akan memberikan tampilan yang unik. Pastikan bijak menggunakan gaya retro dalam berbagai desain sehingga efektif mengkomunikasikan pesan dengan baik.
Bagi yang membutuhkan jasa desain logo, segera hubungi kami di jasalogo.id. Kunjungi juga laman instagram jasalogo.id disini.