Inilah Perbedaan RGB dan CMYK

Inilah Perbedaan RGB dan CMYK – Terdapat (dua) 2 macam unsur pewarnaan dalam dunia desain yaitu CMYK dan RGB. Pada suatu desain, CMYK dan RGB merupakan komponen penting dalam metode pewarnaan. 

Inilah perbedaan RGB dan CMYK yang akan jasalogo.id ulas lebih mendalam. Dalam media cetak, web, atau digital, pemahaman dasar tentang apa perbedaannya cukup signifikan. 

Tentunya, ini harus diketahui oleh siapa saja yang bekerja dan berhubungan dengan dunia desain dan printing. Hal itu demi mendapatkan warna yang tepat.

Read More
jasa-desain-logo-satu-hari-jadi

Dalam dunia printing, terdapat  dua  sistem pewarnaaan yakni , RGB ( Red-Blue-Green) dan CMYK ( Cyan-Magenta-Yellow-Key). 

Perbedaan paling mendasar dari RGB dan CMYK adalah RGB lebih ditujukan untuk tampilan digital, sedangkan CMYK untuk kepentingan percetakan.

Industri percetakan menggunakan warna CMYK sebagai warna utama. CMYK digunakan dalam pencetakan warna dan digunakan untuk menggambarkan proses pencetakan.

CMYK adalah model warna primer yang digunakan oleh printer warna. Jadi, misalkan untuk pamflet, brosur, iklan, buletin, surat langsung, dll. 

Profil CMYK dapat memberikan hasil dengan kualitas yang lebih baik atau ekspektasi yang lebih baik tentang hasil Anda nantinya. 

Warna CMYK menciptakan warna berbeda dalam proses subtraktif dengan menggunakan empat warna atau tinta yakni cyan (biru), magenta (merah), yellow (kuning), dan key (hitam). 

Kemungkinan printer inkjet atau laser Anda di rumah memiliki penyiapan varian CMYK.

Ada banyak warna RGB yang tidak dapat direproduksi oleh printer CMYK. Yang terlihat bagus pada monitor, mungkin tidak mempertahankan kualitas itu pada cetakan.

Baik RGB dan CMYK adalah mode untuk mencampur warna dalam desain grafis. Sebagai referensi cepat, mode warna RGB paling baik untuk pekerjaan digital, sedangkan CMYK digunakan untuk produk cetak. 

Tetapi, untuk sepenuhnya mengoptimalkan desain Anda, Anda perlu memahami mekanisme dibalik  masing-masing warna ini.

Memahami kedua jenis warna ini memang sangat penting bagi mereka yang setiap hari selalu berurusan dengan dunia desain grafis. 

Jika seseorang sampai salah dalam memilih dan mencetak warna, maka hasilnya tidak akan maksimal dan malah akan membuat gambar yang dihasilkan malah tidak menarik.

Permasalahan ini sebenarnya tidak jarang dialami oleh mereka yang sudah mendesain gambar tersebut di aplikasi desain dan kemudian tinggal proses mencetak saja. 

Desain yang sebenarnya terlihat menarik ketika berada di layar monitor malah terkesan percuma karena kesalahan di dalam pemilihan warna untuk mencetak.

Maka dari itu, seorang desainer grafis yang profesional harus benar-benar mengetahui perbedaan kedua warna ini dan kapan mereka harus menggunakan warna RGB dan kapan harus menggunakan CMYK.

Penggunaan RGB

Jika tujuan akhir proyek desain Anda adalah layar digita, maka gunakan mode warna RGB. Ini akan berlaku untuk apa pun yang melibatkan komputer, smartphone, tablet, TV, kamera, dll.

Perlu diketahui bahwa format RGB nanti akan dipakai untuk menampilkan gambar langsung ke layar monitor. Jadi, beberapa layar monitor seperti televisi, LCD, dan lain sebagainya menampilkan gambar yang dihasilkan oleh warna RGB. Selain itu, ada juga mesin cetak protable yang di dalam menghasilkan warnanya menggunakan warna RGB.

Contoh Penggunaan RGB

  • Desain web aplikasi: ikon, tombol, grafis, dll
  • Branding: logo, iklan
  • Media sosial: pamflet online, foto profil, latar belakang profil
  • Konten visual: video, grafik digital, infografis, dll

Pengunaan CMYK

Warna jenis CMYK digunakan ketika Anda hendak menghasilkan warna pada hasil handcopy atau cetakan. Warna CMYK juga digunakan untuk mencetak gambar pada film.

Gunakan CMYK untuk desain proyek apa pun yang akan dicetak secara fisik dan tidak dilihat di layar. Jika Anda perlu membuat ulang desain dengan tinta atau cat, mode warna CMYK akan memberi Anda hasil yang lebih akurat.

Jadi, ketika Anda ingin mencetak sebuah gambar dengan kualitas yang baik, maka pastikan keempat warna ini tersedia. Jika tidak, maka hasil cetakannya malah kurang optimal dan bisa membuat warna gambar yang Anda cetak malah terlihat kurang menarik. 

Contoh Penggunaan CMYK

  • Branding: kartu nama, stiker, tanda dan etalase, dll
  • Periklanan: papan reklame, banner, poster, pamflet, bungkus kendaraan
  • Barang dagangan: percetakan kaos, barang merchandise dan promosi (pulpen, mug, dll)
  • Produk: kemasan produk, menu restoran

Setelah mengetahuin perbedaan mendasarnya di atas, maka Anda telah memahami setiap kegunaan dan fungsi RGB dan CMYK. Ketahui pula cara merubah format warna dari RGB ke CMYK. Secara garis besar Jasalogo.id simpulkan perbedaannya secara sederhana supaya Anda lebih mudah memahaminya.

RGB

  • Digunakan untuk karya digital
  • Warna primer adalah Merah, Hijau, Biru (Red-Green-Blue)
  • Pencampuran jenis aditif
  • Warna gambar lebih hidup
  • Skema RGB memiliki rentang warna yang lebih luas daripada CMYK
  • Format file yang umum digunakan adalah JPEG, PNG, GIF, dll.

CMYK

  • Digunakan untuk pekerjaan cetak.
  • Warna primer adalah biru, merah, kuning, hitam (Cyan-Magenta-Yellow-Key)
  • Pencampuran jenis subtraktif
  • Warna-warna cerah
  • CMYK memiliki rentang warna yang lebih rendah daripada RGB
  • Format file yang umum digunakan adalah PDF, EPS, dll